Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Pahami Kondisi Demokrat

Kompas.com - 16/05/2014, 19:36 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menilai wajar jika hingga saat ini Partai Demokrat belum memutuskan sikap terkait pengusungan capres mau pun cawapres. Dengan perolehan suara 10 persen, ia memahami, jika Demokrat belum memastikan apakah peserta konvensi bisa diusung dalam Pemilu Presiden 2014 atau tidak.

"Saya rasa yang jadi penghalang itu karena Demokrat tidak bisa calonkan sendiri," kata Anies, seusai pengumuman hasil konvensi di DPP Partai Demokrat, Jumat (16/5/2014) siang.

Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Presiden Pasal 9, partai politik atau gabungan partai politik baru bisa mengusung pasangan capres dan cawapres jika mendapatkan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. Hingga saat ini, Demokrat juga belum mendapatkan mitra untuk berkoalisi.

"Soal pencalonan, tidak ada yang bisa mencalonkan sendiri. Semua butuh kerja sama. Bedanya, ada yang kerja samanya singkat. Ada yang panjang," tambah Anies.

"Pada saat ini karena belum ada kesepakatan koalisi jadi tidak bisa didorong. Kalau tadi lihat masih ada empat hari tunggu saja," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei 11 peserta konvensi di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (16/5/2014). Dahlan menempati urutan teratas. Namun, secara keseluruhan, elektabilitas peserta konvensi masih rendah.

Partai Demokrat melakukan dua kali survei yakni pada bulan Januari dan Mei 2014. Tiga lembaga survei digunakan yakni Lembaga Survei Indonesia, Markplus, dan Populi Center. Belum diputuskan apakah nantinya Partai Demokrat akan tetap mengusung peserta konvensi sebagai capres dan cawapres atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com