Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Dana Rp 8,6 Miliar, Keponakan Prabowo Lolos ke DPR

Kompas.com - 14/05/2014, 16:24 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Modal kampanye pemilu legislatif yang besar dari keponakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Aryo Djojohadikusumo, berbuah manis. Politisi Partai Gerindra itu dipastikan lolos sebagai anggota DPR periode 2014-2019.

Berdasarkan sertifikat daftar calon terpilih Komisi Pemilihan Umum (KPU), Putra Hashim Djojohadikusumo itu meraih suara sebanyak 53,368 suara. Aryo maju sebagai calon anggota legislatif DPR di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III. Dapil ini mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Dapil DKI III kerap dijuluki sebagai dapil "neraka" karena dihuni oleh caleg-caleg populer dan sebagian besar caleg petahana, di antaranya Marzuki Alie, Tantowi Yahya, Effendi Simbolon, Vera Febyanthy, dan Charles Honoris. Bahkan, Marzuki Alie tidak berhasil lolos ke Senayan.

Saat menyerahkan laporan dana kampanye Partai Gerindra, Aryo mengaku menghabiskan sekitar Rp 8,6 miliar untuk memenangkan pileg. Padahal, ia awalnya hanya menyiapkan Rp 6 miliar.

Selain Aryo, caleg lain yang terpilih menjadi anggota DPR dari Dapil Jakarta III adalah Ahmad Sahroni (Partai Nasdem), Adang Daradjatun (Partai Keadilan Sejahtera), Effendi Simbolon, Darmadi Durianto, Charles Honoris (ketiganya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Tantowi Yahya (Partai Golkar), dan Achmad Dimyati Natakusumah (Partai Persatuan Pembangunan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com