Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajaki Koalisi, Ormas Sayap Golkar Akan Bergerilya ke Demokrat

Kompas.com - 13/05/2014, 10:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, yang juga Ketua Umum Kosgoro mengatakan, partainya kini membuka peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Kedua partai itu kini sama-sama belum memutuskan arah koalisinya. Hubungan ke Partai Demokrat akan dilakukan melalui para petinggi ormas pendiri Partai Golkar, mulai dari Kosgoro, Soksi, dan MKGR.

"Tidak hanya Ical, kami (ormas pendiri Partai Golkar) juga membantu. Saya juga mendengar akan dilakukan pertemuan dalam waktu dekat dengan Partai Demokrat membahas kemungkinan koalisi dalam Pilpres," ujar Agung usai melakukan pertemuan bersama ormas pendiri Partai Golkar di kediaman Suhardiman, Senin (12/5/2014).

Agung menjelaskan, peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat cukup terbuka. Pasalnya, kedekatan Partai Golkar dan Partai Demokrat saat ini cukup baik.

"Apalagi kami punya pengalaman di pemerintahan, chemistry dan komunikasi politiknya sangat baik," ujarnya.

Agung tidak mau menjelaskan paket posisi calon presiden dan wakil presiden yang akan ditawarkan Partai Golkar kepada Partai Demokrat. Dia hanya menyatakan bahwa Ical bisa saja hanya menjadi king maker.

"Artinya masih ada peluang seperti yang dikatakan king maker. Golkar berkoalisi dengan mendukung calon lain atau dari partai lain. Semua tidak tertutup kemungkinannya," ucap Agung.

Hingga kini Partai Golkar belum juga memiliki rekan koalisi dalam mengusung Ical. Sebelumnya, Ical sudah wara-wiri mencari dukungan seperti bertemu dengan Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Saat bertemu dengan Prabowo, Ical bahkan rela turun pangkat menjadi bakal calon wakil presiden, meski Golkar memiliki perolehan suara kedua terbesar. Golkar juga sudah mendekati Partai Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera. Ical pun berusaha mendekati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, hingga kini, SBY belum menyediakan waktu bertemu dengan Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com