Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Kursi DPR, Hanura Protes Rekapitulasi Suara di DKI III

Kompas.com - 06/05/2014, 18:50 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai Hati Nurani Rakyat memprotes hasil rekapitulasi perolehan suara calon DPR di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III. Partai nomor urut 10 itu tidak mendapat kursi dari dapil yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kabupaten Kepulauan Seribu tersebut.

"Kami memiliki bukti bahwa ada kecurangan yang sengaja dilakukan untuk memenangkan satu calon. Itu terjadi di banyak tempat pemungutan suara (TPS), tapi terutama di TPS-TPS di empat kelurahan," ujar saksi Partai Hanura, Miryam Haryani, dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pileg 2014 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).

Empat kelurahan tersebut adalah Kelurahan Warakas, Koja, Lagowa, dan Kebon Bawang di Jakarta Utara. Politikus yang akrab disapa Yani itu mengatakan, satu kursi terakhir di dapil itu seharusnya menjadi milik caleg dari Partai Hanura. Namun, karena kecurangan yang menurutnya tersistem, kursi tersebut menjadi milik Partai Nasdem.

Berdasarkan rekapitulasi yang disampaikan KPU DKI Jakarta, Parta Nasdem berada di peringkat keenam di Dapil DKI Jakarta III dengan perolehan suara sebanyak 119.147 suara. Adapun berada Hanura berada di urutan ketujuh dengan 117.020 suara. "Ada 2.725 suara yang dicurangi," kata Yani.

Atas dugaan kecurangan itu, Yani mengatakan, partainya telah menyampaikan laporan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Oleh karena itu, dia meminta KPU tidak terburu-buru menetapkan dan mengesahkan perolehan suara di Dapil DKI Jakarta III. "Kita tunggu dulu rekomendasi dari Bawaslu," katanya.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan belum menerima bukti yang dimaksud. "Bagaimana kami mau memberi pandangan kalau buktinya saja belum ada di tangan kami," katanya.

Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan KPU DKI Jakarta, delapan kursi di dapil itu menjadi milik enam partai politik. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih kursi terbanyak, yakni 3 kursi. Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasdem masing-masing mendapatkan 1 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Nasional
Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com