"Belum ada pembicaraan (di pimpinan). Ada secara personal, secara perorangan, saya menyatakan kepada dia sebaiknya menyempurnakan tugasnya sampai akhir 2015, itu menurut saya. Tapi tergantung dia," kata Busyro, di Jakarta, Jumat (2/5/2014), saat ditanya pendapatnya mengenai wacana memajukan Abraham sebagai bakal calon wakil presiden.
Saat ditanya apakah Abraham harus mengundurkan diri jika dia memutuskan untuk maju dalam bursa pencalonan wakil Presiden, Busyro mengatakan, sejauh ini belum ada keputusan Abraham untuk itu. Meski demikian, lanjutnya, situasi politik memang bisa berubah.
"Gambaran politik itu kan seperti perjudian, pileg kemarin juga mencerminkan sikap perjudian politik, apalagi pilpres," ujarnya.
Selebihnya, Busyro menyampaikan penilaiannya soal pemilihan umum. Mantan ketua Komisi Yudisial ini menilai pemilu 2009 telah menghasilkan rezim yang korup. Dia menyebut praktek politik uang jelas sekali terjadi. "Jual beli suara, sifat perjudiannya kuat sekali. Kalau sudah seperti itu, apakah yang terpilih bisa diharapkan mewakili rakyat karena mereka kan harus mengembalikan modal?" sambungnya. Seperti diberitakan sebelumnya, muncul wacana untuk menjadikan Abraham sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang diusung sebagai calon presiden PDI-Perjuangan. Terkait hal ini, Abraham pernah menyatakan akan mempertimbangkan kemungkinan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.