Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Umat Islam Desak Partai Islam Bersatu dan Usung Capres Sendiri

Kompas.com - 17/04/2014, 19:39 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Koalisi Umat Islam Bachtiar Natsir mendesak partai-partai Islam berkoalisi dan mengusung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden. Menurutnya, jika bergabung, suara partai Islam mencapai 32 persen. 

"Jika digabungkan, suara partai Islam sangat signifikan hingga 32 persen," ujar Bachtiar, Kamis (17/4/2014) malam, di Jakarta.

Pada malam ini, sejumlah tokoh dan pimpinan partai Islam melakukan pertemuan secara tertutup di Rumah Ratna Hasyim Ning, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Bachtiar mengatakan, pertemuan tertutup ini akan membahas kelanjutan musyawarah kepemimpinan umat Islam yang berlangsung pada Selasa (15/4/2014) lalu. Menurutnya, sejumlah tokoh sengaja meminta pertemuan ini tertutup karena masih banyak perbedaan pendapat antar-tokoh partai Islam terkait wacana koalisi.

"Pada pertemuan lalu, hadir beberapa tokoh, di antaranya Rhoma Irama, beberapa tokoh parpol Islam, dan 70 lebih tokoh masyarakat," kata Bachtiar. 

Ia mengatakan, pertemuan ini digagas untuk menampung aspirasi umat Islam yang menginginkan partai-partai Islam bersatu dan mengusung calon sendiri pada Pemilihan Presiden 2014. Ia mengklaim, desakan ini datang dari ormas-ormas Islam dari berbagai daerah, di antaranya, Aceh, Makassar, dan Jakarta.

Pada Jumat (18/4/2014), lanjut Bachtiar, kembali akan digelar pertemuan di Kantor Majelis Ulama Indonesia.

Terkait capres dan cawapres, Bachtiar menekankan, Koalisi Umat Islam tidak menonjolkan nama tertentu. Mereka hanya mendukung nama-nama yang telah dimunculkan partai-partai Islam, seperti Anis Matta, Amien Rais, dan Mahfud MD.

Awalnya, pertemuan ini akan dihadiri sejumlah tokoh, yakni Din Syamsuddin, Cholil Ridwan, Anis Matta, Emron Pangkapi, Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar, Yusril Ihza Mahendra, Jusuf Kalla (JK), Mahfud MD, dan Amien Rais. Namun, JK berhalangan hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com