Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Duet Jokowi-JK Sulit Terwujud

Kompas.com - 14/04/2014, 12:53 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargen, mengatakan, duet calon presiden dan calon wakil presiden antara Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sulit terwujud. Ada tiga alasan duet itu sulit terwujud.

"Saya melihat ada tiga hal mengapa jangan JK yang dipasangkan dengan Jokowi. Pertama, JK merupakan atau pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Boni Hargen di Jakarta, Senin (14/4/2014), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Boni, ketika JK menjabat sebagai wakil presiden, PDI-P menjadi sasaran, dan kasus kadernya dibongkar semua.

"Apalagi, saat JK menjadi wapres, posisi PDI-P adalah oposisi. Jadi, motivasi JK ingin menjadi cawapres pendamping Jokowi dicurigai bertujuan mencari kekuasaan," ujar dia.

Kedua, ia mengatakan bahwa perusahaan JK, yang bernaung di bawah Kalla Group, menjadi bertambah besar ketika JK menjabat wapres dan Ketua Umum Partai Golkar pada masa lalu.

"Ketika nanti JK jadi wapres lagi, dikhawatirkan bisa lebih dominan dari presidennya," kata dia.

Ketiga, ia menegaskan bahwa JK masih resmi sebagai petinggi Partai Golkar. Keinginan JK menjadi cawapres, kata dia, bisa menjadi pintu masuk bagi Partai Golkar untuk kembali ke dalam kekuasaan.

"Saya kira Golkar perlu belajar dengan menjadi oposisi atau di luar pemerintahan," ujar dia.

Ia menambahkan, kalau PDI Perjuangan mempertimbangkan karakter Jokowi yang benar-benar tulus dalam orientasi kerja, maka sebaiknya tidak menjadikan JK sebagai cawapres pendamping Jokowi.

Sejumlah nama dikabarkan masuk nominasi menjadi cawapres pendamping Jokowi, antara lain Jusuf Kalla, Hatta Rajasa, Mahfud MD, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Hanya, dari nama tersebut, JK yang paling banyak dibicarakan untuk berduet dengan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com