Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Ciledug Tangkap Pembantu Korban Pembunuhan

Kompas.com - 19/03/2014, 17:01 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Metro Ciledug, Tangerang, telah menangkap pembantu Djubaidah (73), ditemukan tewas membusuk, Selasa (18/3/2014) di salah satu kamar rumahnya di Kampung Baru, RT 003 RW 004, Kelurahan Sudimara Barat, Ciledug, Kota Tangerang.

"Sudah dijemput aparat di kediaman Djubaidah (73)," tutur Kepala Unit Reskrim Polsek Ciledug Iptu Situmorang kepada Kompas.com, Rabu (19/3/2014).

Iptu Situmorang belum dapat menginformasikan identitas pembantu tersebut. Penangkapan ini berdasarkan dari Tarman (50), kerabat korban.

Saat ini, polisi sekarang masih memeriksa dan menggali keterangan dari pembantu Djubaidah. Ia diharapkan dapat memberikan keterangan terkait meninggalnya mertua Djubaidah, mertua Zaenuddin yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

Keluarga menduga korban tewas dibunuh. Zaenudin mengatakan, banyak kejanggalan di rumah ibunya. Saat ditemukan, kalung emas korban hilang. Tempat menyimpan perhiasan korban pun belum ditemukan.

Kejanggalan lainnya, pintu pagar dalam kondisi tertutup. Sementara itu, pintu rumah terbuka. Televisi di ruang tamu menyala dan pecahan gelas berserakan.

Korban juga ditemukan di kamar lain, bukan kamar tidur utama yang dipakainya. Di bagian punggung tubuh korban ada lebam biru. Mulut korban disumpal kaus kaki dan ditemukan bekas aliran darah di lantai.

Selama ini, Djubaidah memang memilih tinggal di rumah sendiri, tidak mau tinggal di rumah anak-anaknya. Karena kesibukan masing-masing, tidak setiap hari keluarga Djubaidah bisa menjenguknya. Kini, kesedihan melingkupi keluarga yang ditinggalkan. Mereka ingin agar apa pun yang terjadi pada Djubaidah segera bisa diungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com