Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Belum Ada yang Minta Saya Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 15/03/2014, 06:12 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan belum ada komunikasi untuk memasangkan dirinya menjadi calon wakil presiden mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Sebelumnya, Jumat (14/3/2014) siang, Jokowi mengatakan sudah mendapat mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden dari partai itu dan dia menyatakan siap.

“Tidak ada, saya belum pernah komunikasi. (Dengan Megawati juga) belum,” kata Kalla saat berbincang dengan sejumlah wartawan di kediamannya, di Jakarta, Jumat malam. Dia pun menolak berkomentar ketika ditanya apa tanggapannya bila benar-benar diminta menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi.

Menurut Kalla, pemilu butuh proses. Partai politik yang hendak mengusung pasangan calon presiden tetap harus melihat hasil pemilu legislatif. "Saya tak mau komentar," tepis dia.

Meski demikian, sebelumnya Kalla mengatakan siap bila ada yang memintanya menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi. Selama untuk kebaikan bangsa, Kalla mengatakan tak akan menolak permintaan itu.

"Saya tidak pernah menolak. Kalau untuk bangsa, kita harus siap. Itu kan untuk berbuat yang terbaik dengan bangsa ini," kata Kalla, di Jakarta, Senin (10/3/2014) malam. Namun, dia mengaku tidak mau terlalu banyak berspekulasi dulu.

Selain itu, sejumlah hasil survei juga menyatakan Jokowi dan Kalla sebagai pasangan yang tepat untuk Pemilu Presiden 2014. Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) beberapa waktu lalu, misalnya, menyebut Jokowi dan Kalla adalah pasangan yang paling ideal.

"Pasangan itu memiliki elektabilitas yang tinggi dibandingkan pasangan lain,” kata peneliti PDB Didik J Rachbini saat acara "Catatan Politik 2014, Survei Popularitas dan Elektabilitas Capres" di Jakarta, Jumat (17/1/2014).

Berdasarkan survei PDB, tingkat elektabilitas pasangan Jokowi dan Kalla mencapai 17,4 persen. Kendati demikian, Didik mengungkapkan, jika masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan untuk pasangan capres dan cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com