Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Jatuhkan Anggota DPR, Nasdem Dianggap Kalap

Kompas.com - 10/03/2014, 21:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari kecewa dengan iklan politik Partai Nasdem yang mempermasalahkan kembali majunya mayoritas anggota DPR periode 2009-2014 pada pemilu legislatif 2014. Menurut Eva, iklan tersebut adalah upaya membunuh karakter para caleg petahana yang kembali mencalonkan diri. Ia mengatakan, saat ini masyarakat sudah jauh lebih cerdas dalam menyikapi dan menggunakan hak pilihnya.  

"Tanyakan saja ke pemilih yang menunggu tawaran program cerdas rasional, bukan character asassination lawan yang memobilisasi kebencian, tidak mencerdaskan. Kasihan saja, pendek nalar, kalap," kata Eva, melalui pesan singkat, Senin (10/3/2014).

Eva meminta Nasdem melakukan kroscek mengenai data anggota legislatif periode 2009-2014 yang berprestasi. Politisi PDI Perjuangan itu kemudian membeberkan sejumlah penghargaan yang diterimanya dari sejumlah pihak. Di antaranya anggota legislatif inspiratif, pluralis, dan pembela kaum tertindas serta antikorupsi.

Sebaliknya, ia tak yakin kualitas kader Nasdem lebih baik daripada kader PDI-P. Eva mengungkapkan, dalam proses rekrutmen, semua kader PDI-P harus melewati uji psikologis dan wawancara, uji kesehatan dan uji bebas narkoba, sampai monitoring elektabilitas masing-masing kader di daerah pemilihannya.

"Yang sekarang dicalegkan PDI-P, petahana dan baru sudah teruji, memenuhi kapasitas, dan kapabilitas," katanya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Salah satu iklan kampanye Nasdem menyatakan sekitar 90 persen anggota DPR petahana kembali mencalonkan diri. Mereka dianggap tak kompeten. 

"Lebih dari 240 juta rakyat Indonesia, banyak yang lebih kompeten duduk sebagai anggota parlemen," demikian narasi dalam iklan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com