Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menggeneralisasi Semua Anggota DPR Buruk, Seolah-olah Nasdem Paling Bersih"

Kompas.com - 10/03/2014, 18:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menilai, iklan Partai Nasdem yang mempermasalahkan kembali majunya mayoritas anggota DPR periode 2009-2014 di Pileg 2014 merupakan sesuatu yang tidak etis. Menurut Nurul, iklan tersebut menggeneralisasi bahwa semua anggota DPR saat ini berkinerja buruk.

"Saya memang sering lihat iklan itu. Menurut saya kurang etis. Menggeneralisasi semua anggota DPR (buruk) dan membuat seolah-olah mereka (Nasdem) paling bersih," kata Nurul, Senin (10/3/2014), ketika dimintai tanggapan mengenai iklan Nasdem.

Meski demikian, Nurul tak ambil pusing terhadap iklan tersebut. Ia malah mendoakan agar caleg Nasdem terpilih dalam pileg. Nurul ingin tahu apakah mereka nantinya dapat mengemban tugas dengan baik seperti yang dijanjikan.

Anggota Komisi I DPR itu juga yakin, konstituennya tidak akan terpengaruh dengan iklan seperti itu. Pasalnya, kata dia, pendukungnya adalah orang-orang cerdas yang tidak mudah terprovokasi. Sebaliknya, menurut Nurul, iklan itu justru akan berbalik menyerang Nasdem sendiri.

"Iklan itu kan seperti provokator. Di sisi lain, orang Indonesia itu tidak suka dengan segala sesuatu yang sifatnya menjelek-jelekkan orang lain. Maksudnya supaya menarik simpati massa, hasilnya bumerang dan kontraproduktif untuk partai terkait," ujar Nurul.

Hal senada disampaikan Ketua DPP Golkar Hajrianto Y Thohari. Ia menganggap wajar jika Nasdem berbuat demikian karena untuk menarik simpati.

"Menurut saya tidak masalah kalau Partai Nasdem menggunakan cara-cara itu. Kami maklumi saja. Namanye juge usahe. Ibarat sebuah perang, tentu segala taktik, strategi, dan jurus akan digunakan untuk meraih kemenangan. Rakyat sudah cerdas. Partai Golkar tidak terganggu, apalagi khawatir dengan cara-cara itu. Sejauh ini, respons masyarakat terhadap Partai Golkar makin baik," kata Hajriyanto.

Nasdem terus gencar berkampanye menjelang pileg, terutama di TV. Salah satu iklan kampanye Nasdem mengangkat soal sekitar 90 persen anggota DPR petahana yang maju kembali dalam pileg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com