Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lirik Risma, Gerindra Ingin Koalisi dengan PDI-P

Kompas.com - 24/02/2014, 16:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Gerindra kembali menyatakan ketertarikannya berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Gerindra pun serius memantau jejak rekam salah satu kader PDI-P, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Kami lakukan kompilasi nama-nama itu. Bu Risma diusulkan oleh tokoh-tokoh Jawa Timur. Sebagai masukan, kami terima dengan baik. Tapi, kami terus mengikuti dan mempersiapkan diri," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2/2014).

Berdasarkan kapasitas dan kapabilitas, Risma, kata Muzani, adalah salah satu pemimpin daerah yang baik. Namun, keputusan memilih calon wakil presiden menjadi kewenangan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang sudah dideklarasikan sebagai calon presiden.

"Dalam menentukan cawapres, Pak Prabowo akan mendengarkan masukan dari berbagai kalangan," ujar Muzani.

Anggota Komisi I DPR itu menuturkan, tak menutup kemungkinan partainya akan berkoalisi dengan PDI-P dalam Pemilu 2014. Dia menampik anggapan Gerinda dan PDI-P berseteru semenjak duet Megawati-Prabowo dalam Pemilu 2009 lalu gagal.

"Hubungan kami dan PDI-P, secara ideologi dan sejarah masih berjalan baik. Sejarah pada 2009, di mana kami usung capres-cawapres dalam satu perahu sehingga kami harapkan bisa berlanjut dalam Pemilihan Presiden 2014," tutur Muzani.

Menurut Muzani, memang sempat terjadi perbedaan pandangan antara Gerindra dan PDI-P. Namun, hal itu hanya terjadi sesaat.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai dilirik sejumlah partai. Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani pun langsung "membentengi" keinginan parpol lain. Puan meminta Risma untuk menjaga ambisi dan emosinya serta fokus bekerja untuk Surabaya.

"Hari ini kan beliau masih di PDI-P, seharusnya bisa mawas diri, menjaga ambisi dan emosi kita," ujar Puan. Puan meminta agar Risma menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak memperkeruh suasana.

"Jadilah dirinya sendiri. Boleh saja kita berkeluh kesah, tapi lebih baik tidak memperkeruh suasana," katanya.

Anggota Komisi I DPR ini bersyukur jika disebut elektabilitas Risma sebagai calon wakil presiden cukup kuat. Akan tetapi, Puan tak yakin Risma akan menerima "pinangan" dari partai lain. Pasalnya, sejak awal dimajukan dalam Pilwalkot Surabaya, PDI-P sudah mendukung penuh. Konflik internal Risma dengan wakilnya, Wisnu Sakti Buana, pun dianggap Puan sudah selesai.

"Sebagai orang yang paham etika, Ibu Risma pasti tahu untuk tetap atau tidak tetap (di PDI-P). Sebagai orang Jawa, saya bisa pastikan harusnya kita paham dengan fatsun politik yang beretika. Curhat ke sana kemari, apa benar itu curhat atau bahas masalah tugas dan kewajibannya?" sindir Puan soal sikap Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com