Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Nasional Tak Tentu Arah

Kompas.com - 19/02/2014, 08:36 WIB

Bagi Kalla, pelaksanaan ujian nasional (UN) berlangsung sesuai harapan saat pertama kali dimulai tahun 2002. Ia berharap, masyarakat tidak terfokus pada hasilnya saja, tetapi lebih pada proses pembelajaran. Pasalnya yang paling penting harus diubah adalah suasana atau budaya belajar murid sehingga kualitas belajarnya meningkat.

”Yang harus diperbaiki bukan hanya sarana-prasarana atau fasilitas layanan pendidikannya, melainkan justru di budaya belajarnya. Kita tidak mempunyai budaya belajar,” tutur Kalla.

Karena itu, Kalla secara tegas menolak jika UN dihapuskan. ”Jika dihapuskan, bagaimana membuat standar pendidikan secara nasional?” ujarnya. Selain itu, adanya UN terbukti mendorong murid lebih giat belajar dan guru juga lebih peduli menyiapkan anak-anaknya untuk ikut UN.

”Ketika tidak ada ujian nasional, semua santai-santai saja karena murid pasti lulus ujian,” kata Kalla. ”Tidak apa-apa saya disalahkan karena saya berpikir untuk kemajuan bangsa ke depan,” tuturnya.

Meskipun demikian, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Soedijarto berbeda pendapat. Menurut dia, UN bukanlah solusi atau cara meningkatkan kualitas dan kompetensi peserta didik. Sebab, sistem evaluasi belajar dengan UN justru menciptakan generasi yang hanya bisa menghafal dan tidak belajar untuk memahami sesuatu.

”UN justru akan mengurangi kreativitas belajar sampai menghilangkan semangat untuk menemukan hal-hal baru. Murid hanya belajar yang akan diujikan. Tidak akan belajar misalnya meneliti dan terbiasa membuat karya tulis,” kata Soedijarto.

Sinergitas

BJ Habibie yang tampil pertama dalam konvensi itu menyampaikan pentingnya sinergitas antara pendidikan dan penanaman nilai-nilai budaya kepada para siswa di sekolah, termasuk kecintaan pada bangsa dan Tanah Air.

Habibie mengharapkan proses pendidikan di sekolah tidak sekadar mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi semata. Proses pendidikan di sekolah juga sepatutnya mampu memberikan dan menanamkan nilai-nilai budaya kepada para siswa. Guru-guru di sekolah diharapkan melakukan proses pembudayaan sebesar 10-20 persen dari keseluruhan waktu para siswa ketika berada di sekolah. Sekolah juga diharapkan mampu meneruskan berbagai nilai budaya yang sedari awal sudah dimulai dan dibentuk dari keluarga asal para siswa.

”Proses pendidikan dan proses pembudayaan harus berjalan dengan sinergi dan beriringan,” ujar Habibie.

Siswa yang memahami iptek serta tertanam nilai-nilai budaya bangsa di dalam dirinya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Mereka akan menjadi generasi muda yang unggul dari sisi iptek dan juga memiliki daya saing global tanpa kehilangan kecintaan serta semangat pengabdian pada bangsa dan Tanah Air. (LUK/*/THY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com