Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Kelud Menghambat Penyelenggaraan Pemilu

Kompas.com - 14/02/2014, 22:15 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Letusan Gunung Kelud mengancam proses penyelenggaraan pemilu yang kini memasuki tahap pengadaaan dan distribusi logistik. Hal ini karena banyak perusahaan yang mencetak surat suara tersebar di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah sehingga proses produksi terganggu.

"Boleh dikatakan, perusahaan-perusahaan yang dimaksud memproduksi surat suara untuk kurang lebih 25 provinsi dan 52 daerah pemilihan dari total 77 daerah pemilihan DPR-RI," kata komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Nasrullah mengatakan letusan itu mengganggu aktivitas perekonomian, seperti perusahaan, bank, dan sebagainya. Padahal, jadwal produksi dan distribusi logistik ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai tanggal 20 Maret 2014.

"Dengan demikian, adanya hambatan dalam proses produksi dan distribusi logistik memunculkan potensi kegagalan penyelenggaran tahapan pemungutan dan penghitungan suara tanggal 9 April 2014," tuturnya.

Nasrullah mengatakan perusahaan yang mencetak surat suara paling banyak tersebar di wilayah Solo. Setelah berkomunikasi dengan pihak perusahaan, Bawaslu mendapatkan informasi bahwa operasional perusahaan terhenti.

Terkait hal tersebut, Bawaslu akan berkoordinasi dengan KPU untuk mengantisipasi kemungkinan kerawanan pada pelaksanaan produksi dan logistik pemilu. Selain itu, Bawaslu juga menginstruksikan kepada seluruh pengawas pemilu untuk tetap mengawasi tahapan logistik.

"Bawaslu juga meminta kepolisian untuk meningkatkan bantuan pengamanan pada tahapan pengadaan dan distribusi logistik ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com