Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2014, Blok Jokowi Akan Bersaing dengan Dua Blok Lain

Kompas.com - 19/01/2014, 13:46 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, yang juga Direktur Lembaga Pemilih Indonesia menilai, akan ada tiga blok kekuatan politik yang bersaing dalam bursa pencalonan presiden pada 2014 nanti.

Tiga blok tersebut adalah Blok J atau Blok Joko Widodo (Jokowi), blok P alias Prabowo, dan Blok X yang belum diketahui.

Menurut Boni, penilaiannya itu didasari pada dua hal. Pertama, syarat ambang batas suara 20 persen yang ketat membatasi peluang partai politik mencalonkan presiden sendiri. Kedua, penyebaran dukungan kepada partai politik yang tidak proporsional.

"Partai tertentu mendulang dukungan signifikan, sementara yang lain mengalami penyusutan yang juga signifikan. Dengan kisaran partisipasi politik 60-70 persen, penyebaran dukungan partai akan timpang," kata Boni dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Minggu (19/1/2014).

Ia mengatakan, meskipun Jokowi sampai hari ini belum dinyatakan sebagai capres, sentimen publik terhadap pencapresan Jokowi menjadi kekuatan besar bagi kelompok politik nasionalis seperti PDI Perjuangan dan Partai Nasdem. Menurutnya, dukungan Nasdem kepada Jokowi sudah tampak sejak 2012.

"Selain karena Paloh juga tidak ambisius mencalonkan dirinya sebagai presiden, prinsip politik Nasdem cenderung sejalan dengan karakter dan gaya kepemimpinan Jokowi," katanya.

Blok Prabowo

Blok Prabowo, menurut Boni, merupakan kombinasi yang menarik antara ideologi Partai Gerindra yang kuat dan figur Prabowo yang populer sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Dia mengatakan, Partai Gerindra akan menjadi penentu koalisi Blok P bersama dengan partai menengah lainnya yang juga kesulitan mencalonkan presidennya sendiri.

Partai Demokrat akan lebih mudah berkoalisi dengan Partai Gerindra ketimbang PDI Perjuangan, dan pastinya akan disusul PAN dan PKB Muhaimin.

Blok X

Adapun Blok X, menurut Boni, akan berpusat pada Partai Golkar sebagai kekuatan utama.

Namun memang belum diketahui, siapa calon presiden dan wakil presiden yang diusung dari kelompok ini. Pasalnya, menurut Boni, elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak sesignifikan meningkatkan elektabilitas Partai Golkar.

Dia juga menilai bahwa Partai Golkar tidak mengejar kemenangan Aburizal sebagai presiden. Kemungkinan, tambahnya, PKS, PPP, dan PBB akan bergabung dengan blok ini.

"Sementara itu, Hanura ada di persimpangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com