Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Ungkap Peran Agus Marto Muluskan Anggaran "Multiyears"

Kompas.com - 17/01/2014, 07:13 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin menyebut mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo ikut berperan dalam memuluskan anggaran kontrak tahun jamak (multiyears) proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Hal itu diungkapkan Nazar ketika bersaksi untuk terdakwa mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Deddy Kusdinar di Pengaadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

"Apakah saksi pernah bertemu dengan Agus Marto untuk pengajuan anggaran multiyears?" tanya Jaksa Kiki Ahmad Yani.

Nazar mengaku bertemu Agus bersama mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di sebuah restoran Jepang. Menurut Nazar, awalnya Direktur Utama PT Dutasari Citralaras telah melaporkan bahwa pengajuan multiyears oleh Kemenpora telah ditolak Kementerian Keuangan.

"Pernah (bertemu Agus). Jadi, ceritanya itu, saya sama Mas Anas ada pertemuan dengan Agus Marto di restoran Jepang. Terjadi pertemuan itu, terus terang bicara soal restitusi perusahaan Wilmar. Waktu membicarakan itu, seminggu sebelum itu Machfud melaporkan bahwa terjadi penolakan surat multiyears di Kemenkeu yang diajukan Kemenpora. Sudah dipulangkan surat itu. Terus waktu itu ketemu saya dengan Pak Agus," terang Nazar panjang lebar.

Menurut Nazar, saat bertemu Agus, ia juga mengajak Machfud Suroso dan pemilik M'Sons Capital Munadi Herlambang. Nazar menyampaikan kepada Agus bahwa masih ada masalah terkait anggaran proyek Hambalang. Kemudian, menurut Nazar, Agus bersedia membantu meskipun masih ada kekurangan persyaratan untuk kontrak tahun jamak. Adapun pertemuan itu terjadi sekitar Desember 2010.

"Pak Agus bilang, Mas ini akan saya bantu dan selesaikan, tapi banyak kekurangan dokumen administrasi yang belum terpenuhi seperti surat dari PU (Kementerian Pekerjaan Umum), dan ada beberapa dokumen lagi yang tidak memenuhi persyaratan untuk dikeluarkan multiyears," ujar Nazar.

Selain itu, menurut Nazar, Agus mengatakan sudah dimarahi seseorang melalui pesan singkat atau SMS terkait anggaran multiyears itu. Namun, terpidana kasus korupsi wisma atlet ini tak mengungkapkan seseorang yang mengirim SMS pada Agus itu.

"Tapi, saya sudah di SMS ini, sudah dimarah-marahi itu. Jadi, nanti Pak Machfud ajukan, nanti dibantu segera saya keluarkan walaupun tidak memenuhi persyaratan. Itu bahasa Pak Agus Marto," terang Nazar, menirukan perkataan Agus Marto saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com