Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atut Akan Mundur sebagai Gubernur, jika...

Kompas.com - 06/01/2014, 15:21 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah siap mundur dari jabatannya jika telah berstatus sebagai terdakwa atau kasusnya sudah disidangkan di pengadilan. Atut kini berstatus sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah di Lebak, Banten.

"Iya (akan mundur) karena instrumennya harus sama. Karena pasal yang dikenakan KPK kan KUHAP juga, dipakai oleh lembaga lain," kata pengacara Atut, Firman Wijaya, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (6/1/2014).

KOMPAS.com/Indra Akuntono Firman Wijaya
Firman mengatakan, kliennya harus mendapatkan perlakuan yang sama meskipun berstatus sebagai tersangka KPK, lembaga yang tidak mengenal surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

"Jangan sampai menimbulkan treatment (perlakuan) lain. Semua harus sama, kalau tidak ini unfair prejudice," sambung Firman.

Dia pun berharap pemberhentian Atut sebagai gubernur Banten dapat dilakukan sesuai dengan mekanisme undang-undang. Menurut undang-undang, kata Firman, Atut baru dapat dinonaktifkan setelah berstatus sebagai terdakwa.

"Jangan ada prosedur yang melompat dari UU karena tidak boleh menegakkan hukum melanggar undang-undang,” katanya.

Selain itu, Firman meminta KPK agar tidak menghambat Atut dalam menjalankan tugas administrasi pemerintahannya selama berada di tahanan. Atut ditahan KPK di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, sejak 20 Desember 2013.

Menurut Firman, hingga kini pejabat Pemrov Banten dilarang menemui Atut di rutan. Padahal, ada 13 surat yang perlu ditandatangani Atut selaku Gubernur Banten.

Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa mayoritas warga Banten sudah tak menganggap legitimasi Atut sebagai Gubernur Banten. Warga menginginkan Atut lengser dari jabatannya. Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen warga tidak puas terhadap kinerja Atut. Mereka merasa tidak ada kemajuan di Banten selama kepemimpinan Atut. Kehidupan rakyat Banten pun tidak menjadi lebih baik.

Mayoritas warga Banten juga yakin Atut melakukan korupsi dan menilai pemerintahannya marak praktik korupsi maupun suap.

Survei ini dilakukan pada 22-29 Desember 2014 dengan 400 responden dari seluruh kabupaten atau kota di Banten, yakni pria dan wanita yang telah memiliki hak pilih atau di atas 17 tahun. Survei dilakukan dengan teknik wawancara dengan margin of error sebesar 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com