Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Dalam Hukum, Tidak Ada Kosakata "Kejahatan Keluarga"

Kompas.com - 05/01/2014, 21:08 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Golkar Ade Komarudin menolak pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tentang adanya kejahatan keluarga di Banten. Ade mengatakan, dalam ilmu hukum tidak ada istilah "kejahatan keluarga".

Hal itu disampaikan Ade dalam acara hasil survei Indikator Politik Indonesia “Korupsi di Banten dan Evaluasi Publik terhadap Pemerintahan Ratu Atut” di Kantor Indikator, Jakarta, Minggu (5/1/2014). Ade mengaku kaget mendengar pernyataan itu dari Abraham, yang merupakan seorang penegak hukum.

"Ada jargon baru dari Pak Abraham, misalnya 'kejahatan keluarga'. Itu dalam ilmu hukum tidak ada kosakata kejahatan keluarga, tapi KPK sekarang menemukan itu,” kata Ade.

Sebelumnya, Abraham menyebut telah terjadi kejahatan keluarga di Banten. Dia menduga ada banyak kasus dugaan korupsi yang terjadi di Provinsi Banten di mana aktor dalam kasus-kasus itu berkaitan satu sama lain. "Di Banten itu kejahatan keluarga," kata Abraham, Rabu (4/12/2013) di Jakarta.

KPK telah menetapkan Tubagus Chaeri Wardana dan kakaknya, yakni Gubernur Banten Atut Chosiyah, sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Lebak, Banten. Selain itu, Abraham mengatakan bahwa KPK tengah sejumlah kasus terkait Banten. Sejauh ini, KPK menyidik dua kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemrov Banten, yakni kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Tangerang Selatan dan dugaan suap pilkada Lebak.

Selain menyidik dua kasus tersebut, KPK melakukan penyelidikan terkait pengadaan alkes di Provinsi Banten. Dalam kasus ini Abraham pernah mengatakan bahwa KPK telah menemukan bukti kuat untuk menjerat Atut, yang juga politikus Partai Golkar itu. Menurut Abraham, banyak pengaduan masyarakat terkait Banten yang masuk ke KPK. Di antaranya, proyek penyaluran bantuan sosial Pemrov Banten serta pembangunan infrastruktur di wilayah yang dipimpin Atut itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com