Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Banyak yang Sayangkan Saya Masuk Politik

Kompas.com - 21/12/2013, 15:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menyadari kekecewaan yang dirasakan orang dekat dan masyarakat luas atas keputusannya maju sebagai peserta Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat.

Anies menyatakan, ada orang yang kecewa dirinya turun ke dunia politik yang terkenal kotor dan korup. "Saya tahu, saya sadari, banyak yang sayangkan keputusan saya ini. Ada yang bilang, 'Mas, Anda bersih, kenapa masuk politik?' Pertanyaan saya, jadi yang bersih ini enggak boleh masuk politik?" kata Anies di sela-sela perjalanan kampanye 3.000 km keliling Pulau Jawa, Jumat (20/12/2013).

Begitu pula dengan pilihannya masuk menjadi capres dari Partai Demokrat. Wartawan menanyakan alasan Anies mau masuk ke partai yang kini tidak populer akibat banyaknya kasus korupsi yang menjerat elite Demokrat. Anies pun menjawab dengan kembali bertanya, "Saya tanya ke Anda, adakah partai politik di Indonesia ini yang bersih? Jawabnya tidak ada."

Untuk menjawab masalah ini, Anies mengaku sengaja mencatat jumlah kader partai politik yang tersangkut kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi. Hasilnya, sebanyak 20 kasus mendera kader Partai Golkar, 15 kasus menimpa kader Partai Demokrat, dan 11 kasus menjerat kader PDI Perjuangan.

"Kalau dilihat, faktanya semua parpol bergelimangan kasus korupsi, demikian juga dengan pemerintah. Kalau kita tetap membiarkan yang masuk ke sistem ini orang-orang tidak bersih, akan seperti ini terus. Tapi saya memutuskan untuk mengubahnya," ucap Anies.

Alasan lainnya, Anies memilih maju dari Partai Demokrat karena partai itu yang satu-satunya membuka jalur terbuka bagi siapa pun untuk maju sebagai calon presiden. Cara ini, kata Anies, adalah cara terbaik dalam memilih pemimpin.

Jika terpilih sebagai presiden, Anies berjanji akan mengubah Partai Demokrat dari praktik korup. Dia juga akan mengalokasikan anggaran khusus untuk partai politik sehingga partai politik bisa diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

"Dulu itu, kalau tidak ada undangan konvensi, saya tidak mungkin bimbang dan tak harus bertanggung jawab. Tapi kalau saya lari, maka saya tidak mau berperan untuk mengubah, akhirnya saya putuskan ikut," tutur inisiator gerakan Indonesia Mengajar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com