Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Pemilih Muda Ingin Jokowi Jadi Presiden

Kompas.com - 11/12/2013, 15:20 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi menduduki posisi teratas dalam survei pemilihan presiden 2014. Survei Indo Barometer menunjukkan, para pemilih muda, yaitu usia 17-30 tahun, banyak memilih Jokowi menjadi presiden.

"Joko Widodo yang paling tinggi dipilih, yaitu 39,2 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam diskusi hasil survei Opini Pemilih Muda terhadap Politik dan Demokrasi di Indonesia Menjelang Pemilu 2014 di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2013).

Pertanyaan yang diajukan ialah "Seandainya Pemilu dilakukan hari ini, dari 13 nama mana yang akan Anda pilih sebagai presiden?". Perolehan suara Jokowi terlampau jauh dibanding 12 kandidat lainnya yang merupakan petinggi partai politik.

Setelah Jokowi, posisi kedua ditempati Prabowo Subianto dari Partai Gerindra (12,8 persen), diikuti pada urutan ketiga Aburizal Bakrie dari Partai Golkar (12,1 persen). Posisi selanjutnya berturut-turut ialah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (8,7 persen), Ketum Hanura Wiranto (5,9 persen), Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (0.8 persen), Ketum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa (0,4 persen), Yusril Ihza Mahendra dari Partai Bulan Bintang (0,3 persen), dan Surya Paloh dari Partai Nasdem (0,3 persen).

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta meraih 0,3 persen, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo (0,2 persen), Suryadharma Ali dari Partai Persatuan Pembangunan (0,1 persen), dan Ketum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso (0,0 persen). Sebanyak 14,2 persen belum memutuskan, 1,8 persen menjawab rahasia, 0,2 persen tidak akan memilih, dan 2,9 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Qodari menjelaskan, salah satu alasan dipilihnya Jokowi karena dianggap dekat dengan rakyat.

"Menurut pemilih muda, alasan memilih calon presiden yang paling banyak adalah karena perhatian atau dekat dengan rakyat sebesar 30,5 persen, tegas sebesar 18,4 persen, dan bersih dari KKN sebanyak 8 persen," kata Qodari.

Survei ini dilakukan pada 12-23 November 2013 dengan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com