Anggota Komite, Effendi Ghazali, menuturkan bahwa salah satu pemicu meredupnya konvensi adalah karena Partai Demokrat tak menggulirkan cukup dana untuk mendukung kegiatan para kandidat. Alhasil, kontestasi antarkandidat menjadi minim, dan sosialisasi pada publik hampir tak terdengar.
"Mereka (kandidat) dibatasi betul budget-nya, (pasang) iklan tanggung jawab masing-masing," kata Effendi saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengungkapkan bahwa kurang menariknya konvensi lantaran persoalan dana dari partai ke komite yang macet. Ia yang menjadi salah satu kandidat konvensi mulai meragukan dukungan yang diberikan partainya untuk gelaran konvensi.
Apa yang disampaikan Hayono bukan tanpa alasan. Dirinya membandingkan besarnya anggaran dari partai pada 2009 demi untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi di 2014, dukungan sebesar di periode sebelumnya ia katakan tak terlihat.
"Partai Demokrat tak punya media, itu tak perlu dibahas karena sudah terjadi. Bukan itu masalahnya. Menurut saya, ini belum ada dana, belum dapat dari partai. Dananya kan harus halal, jadi sulit," kata Hayono.
Secara terpisah, Juru Bicara Komite Konvensi Demokrat Rully Charis membantah perihal sulitnya dana untuk konvensi. Ia tegaskan, semua agenda komite berjalan sesuai jadwal dengan dana yang tersedia dan cukup.
"Saya pikir tidak ada masalah dengan dana. Namun, memang kami cukup konservatif soal dana, alokasinya harus tepat, efektif, efisien, terukur, dan tentunya akuntabel," ujar Rully.
Rully menjelaskan, pelaksanaan konvensi tetap berjalan lancar. Pada Januari 2014, ia yakin konvensi akan memberikan gairah baru dalam perpolitikan nasional serta menjadi gelaran yang akan menarik perhatian masyarakat. Mantan Direksi LKBN Antara dan TVRI itu menambahkan, dana konvensi sudah dialokasikan.
Penggunaan terbesar ada pada pos pelaksanaan survei, debat kandidat, dan kerja sama dengan media massa. Pada Januari mendatang, kata Rully, komite juga akan menyelenggarakan diskusi mingguan antarcapres di kantor komite mulai pertengahan Desember ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.