Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disadap, Indonesia Akan Bangun Satelit Khusus Intelijen

Kompas.com - 28/11/2013, 19:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia akan mempersiapkan satelit khusus untuk aktivitas intelijen dan keamanan. Satelit khusus ini akan menjadi bagian dari pertahanan dunia maya Indonesia dari aksi penyadapan. Hal ini menjadi kesepakatan Komisi I DPR dengan pemerintah dalam rapat gabungan, Kamis (28/11/2013).

"Untuk mengembangkan cyber defence, pemerintah agar segera memiliki satelit khusus untuk kepentingan pertahanan, keamanan, intelijen, dan luar negeri. Hingga kini, kita belum punya satelit khusus," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq.

Pemerintah, lanjut Mahfudz, diminta segera mengambil langkah-langkah lanjutan untuk memastikan bahwa pada 2014 program pengadaan satelit ini sudah betul-betul bisa berjalan. Dengan adanya satelit khusus ini, Mahfudz berharap keamanan Indonesia menjadi lebih terjamin.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, sistem cyber defence memerlukan dua infrastruktur, yaitu sistem informasi dan sistem komunikasi. Untuk membangun dua hal itu, kata Purnomo, perlu ada regulasi yang diperbaiki. Purnomo melihat keberadaan satelit khusus sangat penting dilakukan segera.

"Selama ini, kami memakai satelit sewaan sehingga dengan begitu sangat mudah terjadi penyadapan," ujar Purnomo.

Purnomo juga menyoroti masalah kelembagaan sistem cyber defense ini. Ia mengatakan, pemerintah juga perlu menyusun daftar infrastruktur kritis. "Infrastruktur mana saja yang harus betul kita pertahankan," kata Purnomo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com