"Sekarang siapa lagi? Pada terbunuh semua. Tokoh PKS-nya terbunuh, tokoh HMI yang kelihatannya digadang mau jadi capres juga dibunuh," ujar Marsudi di sela-sela acara diskusi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Hotel Accacia, Kamis (14/11/2013).
Pernyataan Marsudi ini seolah menyinggung kasus yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Luthfi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi sementara Anas menjadi tersangka kasus korupsi proyek Hambalang. Selain dua tokoh itu, sebenarnya masih ada tokoh Islam yang digadang-gadang atau sudah menyatakan diri maju sebagai capres seperti Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. Namun, Marsudi menjawab diplomatis tentang peluang para tokoh itu.
"Semuanya mungkin merasa dirinya terpilih rakyat, tapi kan belum tentu," kata Marsudi.
Terkait peluang koalisi partai Islam untuk memunculkan satu capres, Marsudi pesimistis. Pasalnya, tiap-tiap partai politik memiliki ideologi yang berbeda meski memiliki basis massa umat Islam.
Oleh karena itu, Marsudi yakin koalisi yang terbentuk nantinya akan lebih ke arah politik praktis untuk memenuhi presidential treshold (PT) sebagai syarat mengajukan capres. "Ketika kebutuhannya terpenuhi, maka dengan siapa saja mereka bisa berkoalisi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.