Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AD Belum Beri Santunan untuk Keluarga Korban MI-17

Kompas.com - 10/11/2013, 00:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI AD di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11/2013) pagi menyebabkan 13 orang tewas dan enam lainnya terluka cukup parah. Meski demikian Markas Besar TNI AD belum berencana memberikan santunan.

"Masalah santunan, kami belum berfikir ke arah sana. Jadi kami belum bisa memberikan komentar sejelasnya," ujar Kadispen TNI AD, Brigjen Rukman Ahmad saat konferensi pers, Sabtu malam.

Kendati demikian, Rukman berjanji Mabes TNI tetap memberikan perhatian lebih kepada keluarga korban, baik anggota TNI atau warga sipil. Pihaknya akan memberitahukan kepastian terkait besar santunan bagi keluarga korban dalam waktu dekat.

Sejauh ini, Rukman mengakui pihak keluarga korban sudah berkomunikasi dengannya untuk meminta izin terbang ke Kalimantan demi menjemput jenazah sanak keluarganya.

Menanggapi permintaan itu, Rukman meminta keluarga korban bersabar dan disarankan menunggu di rumah. Pasalnya, jenazah sudah ditemukan dan tinggal dikirim ke keluarga masing-masing.

"Lagipula dari Tarakan jauh sekali dan sulit dari jalur darat, harus jalur udara. Oleh sebab itu kita minta keluarga tunggu saja di rumah dan mendoakan agar semuanya lancar-lancar saja," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Helikopter MI-17 oleng lalu kemudian jatuh di titik koordinat 4039-5080, 300 meter sebelum mendarat di helipad Pos Bulan, Kecamatan Bahauhulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu pagi.

Dari 19 orang penumpangnya, 13 orang meninggal dunia dan enam lainnya menderita luka. Para korban luka saat ini dirawat di RS TNI AL Tarakan, Kalimantan Utara. Sedangkan korban tewas akan dievakuasi pada Minggu (10/11/2013) menggunakan tiga helikopter TNI AD dibantu oleh helikopter milik perusahaan swasta setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com