"Kami di sini merapatkan barisan, bersatu, mempertahankan ideologi bangsa Indonesia dan Pancasila dalam mempertahankan keutuhan NKRI," ujar Koordinator Aksi Bambang Dirgantoro di lokasi kegiatan. Dia mengatakan, aksi yang dilakukan di Bundaran HI merupakan simbol kehadiran para pemuda yang tidak terpecah dalam hal apa pun.
"Aksi damai ini memang sengaja di HI agar masyarakat tahu pemuda saat ini hidup bersatu, untuk melawan kejahatan korupsi, narkoba, dan tidak terjebak kepentingan politis," kata Bambang.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Boy Bawono menuturkan, seribu lilin ibarat cahaya yang bisa menyelamatkan bangsa dan negara. "Kalau nyalain satu lilin itu tidak menghasilkan cahaya apa-apa, tetapi kalau seribu lilin akan menghasilkan cahaya yang bisa menyelamatkan bangsa," kata dia.
Salah satu orator dalam aksinya mengatakan, masih banyak pemuda indonesia yang hidup jauh dari kelayakan. Mereka mengingatkan pemerintah untuk peduli kepada pemuda pemudi di wilayah Indonesia Timur.
"Masih banyak pemuda pemudi yang belum mendapatakan pendidikan yang layak. Contoh di Papua, NTT, masih banyak pemuda yang pendidikannya tertinggal," ujar orator itu. Sebagai pemuda, seru dia, mereka menuntut pemerintah memperhatikan pemuda-pemuda dengan memberikan pendidikan yang layak.
Aksi damai dilakukan sejumlah ormas pemuda. Di antara ormas itu adalah Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (GM FKPPI), Benteng Jakarta, PW Anshor, Generasi Muda Pembela Tanah Air (Gema Peta), Pemuda-pemuda Panca Marga (PPM), dan Jaringan Pemuda Penggerak (Jamper).
Pantauan Kompas.com, ratusan pemuda berdiri sambil memegang lilin yang menyala dan membacakan naskah Sumpah Pemuda. Kegiatan berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Di tengah aksi, mereka pun merangsek ke jalanan dengan membawa bendera merah putih sehingga sempat beberapa saat memicu kemacetan.