Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Di Bawah Sutarman, Nasib Polri Tak Beda Jauh

Kompas.com - 28/10/2013, 17:15 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penelitian Hukum Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Chrisbiantoro meyakini kepemimpinan Kepolisian Republik Indonesia di bawah Jenderal (Pol) Sutarman tidak akan berbeda jauh dengan kondisi Polri di bawah pendahulunya, Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Hal ini dinilai dari program prioritas yang akan dijalankan Sutarman sebagai kapolri yang baru.

"Saya pikir Polri di bawah kepemimpinan Sutarman tidak akan banyak membawa perubahan terutama di level preventif," katanya saat konferensi pers di kantor Kontras, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Saat uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon tunggal Kapolri di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Sutarman menguraikan 12 program prioritas, mulai dari pengamanan pemilu hingga penguatan institusi kepolisian. Ia berpendapat, dari 12 program tersebut, tidak ada satu pun program yang menjadi langkah preventif Polri ke depan untuk menekan angka kekerasan.

"Program tersebut kami anggap belum menjawab berbagai persoalan, terutama terkait kekerasan terhadap kelompok agama minoritas, kekerasan di sektor sumber daya alam, dan penanganan terorisme," tuturnya.

Begitu pula dengan program pada level penegakan hukum, seperti peningkatan pengungkapan kasus korupsi, terorisme, dan kasus-kasus menonjol. Chrisbiantoro menilai program-program tersebut tidak memiliki ukuran-ukuran yang jelas dan konkret.

"Terutama masalah akuntabilitas hukum bagi polisi yang melakukan pelanggaran hukum dan bagaimana mekanisme kerja pemberantasan korupsi dengan KPK," imbuhnya.

Berdasarkan pantauan Kontras, setidaknya ada enam program Sutarman yang memiliki kesamaan dengan program yang pernah dikeluarkan Timur. Keenam program tersebut yaitu pengamanan Pemilu 2014, penyelesaian kasus menonjol, penanggulangan terorisme, penguatan harkamtibmas dan pemberantasan terorisme, kerja sama kelembagaan, dan penguatan institusi kepolisian.

Sementara itu, Kepala Divisi Advokasi dan HAM Yati Andriyani mengakui, 12 program yang menjadi prioritas kapolri baru bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik bila terealisasi. Kendati demikian, ia ragu apabila program itu dapat terealisasi mengingat tingginya gap antara para pimpinan Polri pembuat kebijakan dengan aparat kepolisian yang bertugas di lapangan.

"Jadi, salah satu tugas Sutarman adalah memperkecil gap ini agar ada kesamaan antara pemahaman dan pengetahuan antara pembuat kebijakan dengan yang di lapangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com