Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mengaku Bisa Loloskan Caleg hingga Capres

Kompas.com - 23/10/2013, 08:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

“Ya kan semua orang punya kelebihan masing-masing. Saya dikasih kelebihan sama Allah SWT sejak kecil. Semua yang terjadi di dunia kan sudah ditentukan, tinggal orang itu bisa lihat apa enggak? Untuk melihatnya, kan orang beda-beda. Misalnya cara nabi melihat takdir kan beda, sama kita, termasuk saya juga beda dengan Anda. Seperti itulah,” kata Rosyady.

Jika sang calon gagal dalam tes tujuh hari itu, tes bisa kembali diulang berkali-kali, tetapi klien Rosyady tak perlu lagi membayar. Namun, Rosyady mengaku banyak juga yang akhirnya mundur lantaran tes tersebut dirasakan berat. Dia tidak mau mengungkapkan, selain doa, ritual apa lagi yang dijalankan sang calon itu hingga dirasa berat.

“Ya adalah,” katanya.

Tiga syarat

Rosyady menuturkan klien yang bekerja sama dengannya bukanlah calon sembarang. Para kliennya, kata Rosyady, harus memenuhi tiga syarat, yakni harus memikirkan rakyat, ikhlas, dan tidak curiga.

“Yang paling utama enggak boleh curiga. Misalnya, kalau sampeyan sudah ke saya dan curiga, ya enggak akan jadi. Bawa aja duitnya pulang. Kalau niatnya kotor juga enggak bisa,” kata Rosyady.

Selain itu, calon itu juga harus ikhlas. Dalam artian, sang calon tidak boleh menawar tarif yang sudah ditetapkan Rosyady. Menurut pria kelahiran Malang ini, jika tarif sudah ditawar, maka calon yang bersangkutan sudah tidak ikhlas dan tidak percaya.

Dengan persyaratan seperti ini, Rosyady mengklaim tak cuma cari untung, tapi juga memikirkan negara. Bagaimana bisa? Caranya, kata dia, membuat seleksi sejak awal saat seseorang mau menggunakan cara lain untuk lolos sebagai caleg.

“Kan bagus kalau saya seleksi dari awal, yang jadi orang-orang yang mikirin rakyat semua,” katanya.

Uang yang diterimanya dari para calon, aku Rosyady, tak hanya untuk kepentingan pribadinya, tetapi juga dibagikan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Terlepas dari itu semua, ini fenomena, dan secara nyata ada calon pejabat publik yang menggunakan jasa Rosyady ataupun paranormal lainnya. Anda percaya?

Baca juga:
Memikat Para "Pemburu Kekuasaan" dengan Sederet Gelar
Ki Joko Bodo: Cuma Pejabat "Miring" yang ke Paranormal
Klenik Pemilu, Jimat dan Mandi Kembang Bertarif Miliaran
Paranormal Pun Ikut Bertempur Jelang Pemilu 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com