"Rame itu, keamanan waktu malem penangkapan Pak Wawan rame dari malem sampe pagi," ujar Ketua RT 12, Ma'ah, kepada wartawan, Sabtu (5/10/2013) malam.
Sayangnya, ketika ditanya apakah kondisi keramaian itu berlangsung sampai hari ini, ia mengaku tidak mengetahuinya.
Ma'ah menceritakan, sudah sejak tahun 1990-an orang nomor satu di Provinsi Banten itu memiliki rumah tersebut. Pada saat rumah tersebut dibeli, seluruh keluarga Atut mulai dari suami, Hikmat Tomet, dan kedua anaknya Andhika Hazrumy dan Andiara Apriala Hikmat tinggal di rumah tersebut.
Atut dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kerap bersosialisasi. Anaknya yang pertama, Andhika Hazrumy, bahkan dikenal akrab dengan seluruh remaja yang tinggal di sekitar rumah mereka. Tak jarang pula, ia bermain sepakbola bersama rekan-rekan sejawatnya.
"Sebelum jadi gubernur sering bersosialisasi. Setelah jadi gubernur sekarang jarang ke rumah," ujarnya.
Saat ini, Ma'ah mengatakan, rumah tersebut hanya dihuni oleh suami dan anak sulung Atut saja. Kendati demikian, rumah itu tidak pernah sepi dari kunjungan rekan dan keluarga Atut.
Tak hanya itu, setiap satu minggu sekali, biasanya keluarga Atut kerap melakukan pengajian bersama para anak yatim piatu dan alim ulama. Para alim ulama itu bahkan sengaja dibawa dari Banten ke Jakarta.
"Biasanya di rumah ini suka ada pengajian seminggu sekali," katanya.