Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama dengan PPATK, Kemendikbud Yakin Tak Ada Lagi yang Korupsi

Kompas.com - 30/09/2013, 16:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dengan kerja sama tersebut, Irjen Kemendikbud Haryono Umar yakin tidak akan ada lagi yang melakukan tindak pidana korupsi di lingkungan kementeriannya.

"Kerja sama ini sebagai pencegahan. Dengan upaya pencegahan ini, tidak ada lagi yang mau melakukan hal kriminal, terutama tindak pidana korupsi," kata Haryono di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Menurutnya, setelah melakukan kerja sama ini, segala transaksi keuangan akan menjadi lebih transparan dan terbuka. Ke depannya, Kemendikbud juga bisa meminta saran dan masukan PPATK jika ada transaksi yang mencurigakan. Dengan demikian, upaya korupsi oleh oknum tertentu akan sulit untuk dilakukan.

"Siapa pun yang kucing-kucingan akan ketahuan. Mungkin orang melakukan itu karena dirinya merasa safe," lanjutnya.

Haryono membantah bahwa kerja sama ini dilakukan karena adanya oknum Kemendikbud yang terindikasi memiliki rekening gendut oleh PPATK. Menurutnya, kerja sama ini sudah disusun sejak tahun lalu, hanya pelaksanaannya baru terealisasi sekarang.

Sebelumnya, PPATK mengindikasi adanya oknum yang memiliki rekening gendut di lingkungan Kemendikbud. Menurut Yusuf, oknum tersebut hanyalah staf biasa dengan gaji sekitar Rp 10 juta per bulan. Namun, ditemukan bahwa harta kekayaan yang dimilikinya lebih dari Rp 5 Miliar.

Laporan tersebut juga sudah diserahkan kepada Kejagung untuk diselidiki lebih lanjut. Hingga saat ini, pihak PPATK, Kejagung, maupun Kemendikbud belum mengungkapkan identitas pemilik rekening gendut tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com