Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Kader Demokrat Jangan Mendua, Ambil Posisi yang Jelas

Kompas.com - 23/09/2013, 14:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menilai, kader Demokrat harus memilih antara Partai Demokrat dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum. Menurut Pramono, tidak bisa kader berada di dua tempat yang berbeda ideologi.

Pramono mengingatkan kader bahwa Anas sudah memilih keluar dari Demokrat. Menurutnya, tidak masalah jika Anas tetap mendukung Demokrat. Namun, Pramono menilai Anas telah bersebrangan dengan Demokrat.

Penilaian Pramono itu muncul atas dasar diterbitkannya buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas. Buku itu ditulis Ma'mun Murod Al-Barbasy, loyalis Anas.

"Kalau seseorang sudah mengambil posisi di luar, ambilah posisi itu. Jangan satu kaki di kiri, satu di kanan. Kita harus berani, mau di kiri atau mau di kanan. Ambil posisi yang jelas. Jangan kalau enak mau, gak enak gak mau. Jangan engkau mendua," kata Pramono di sela-sela peresmian Media Center Pramono Edhie di Jakarta, Senin (23/9/2013).

Terkait pemberian sanksi untuk dua politisi Demokrat, Gede Pasek Suardika dan Saan Mustopa, dengan pencopotan dari kepengurusan Fraksi Demokrat di DPR, Pramono tidak mau berkomentar. Alasannya, hal itu kewenangan DPP.

Seperti diketahui, Saan dicopot sebagai Sekretaris Fraksi dan Pasek dicopot sebagai Ketua Komisi III. Sanksi itu setelah Saan menghadiri deklarasi PPI di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Adapun Pasek masuk dalam kepengurusan PPI sebagai Sekjen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com