Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo: Lega, Vonis Djoko Buktikan Saya Tak Terlibat

Kompas.com - 04/09/2013, 10:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengaku bisa bernapas lega setelah majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis kepada mantan Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Menurut Bambang, vonis tersebut membuktikan tak ada keterlibatan anggota DPR, termasuk dirinya, dalam kasus korupsi pengadaan proyek simulator untuk pengajuan Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Vonis pengadilan Tipikor Jakarta atas terdakwa Irjen Polisi Djoko Susilo menjadi bukti bahwa tidak benar saya terlibat dalam kasus tersebut," ujar Bambang, Rabu (4/9/2013).

Sebelumnya, nama Bambang dan anggota Komisi III lainnya disebut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menerima aliran dana dalam proyek itu. Dalam putusan yang dibacakan kemarin, politisi Golkar itu mengatakan majelis hakim sama sekali tidak mengaitkan atau menyebutkan peran dirinya.

"Terkait dengan vonis itu, menjadi jelas bahwa apa yang disampaikan Nazarudin dan Teddy Rusmawan tidak didukung oleh bukti hukum dan bertujuan hanya ingin menjatuhkan," imbuhnya.

KOMPAS.com/Icha Rastika Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (2/8/2013).

Lebih lanjut, Bambang berharap, majelis hakim Tipikor Jakarta bisa memulihkan nama baiknya di mata publik. Menurut Bambang, pemberitaan yang bersumber dari keterangan seorang saksi itu benar-benar memojokannya.

"Saya prihatin, karena kesaksian yang inkonsisten atau berubah-ubah itu belum teruji kebenarannya, tetapi langsung dimanfaatkan sejumlah pihak untuk membunuh karakter saya," keluh Bambang.  

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar itu mengatakan selama ini dia tak merasa melakukan apa yang dituduhkan oleh Nazaruddin. Setelah putusan ini, Bambang pun berencana akan menggugat sejumlah pihak yang dianggap telah memojokkan dirinya.

"Akan saya lakukan atas berbagai tuduhan tanpa bukti hukum itu," katanya.

Sebelumnya, Bambang dituding hadir dalam pertemuan di sebuah restoran Jepang, di kawasan Senayan, Jakarta oleh Ketua Panitia Pengadaan Proyek Simulator Ujian Surat Izin Mengemudi (SIM), Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan dalam persidangan di Tipikor (baca: Ketua Panita Lelang Simulator SIM Jelaskan Keterlibatan Sejumlah Anggota DPR).

Dalam kesaksiannya, Teddy juga menyampaikan ada empat kardus berisi uang yang diantarkannya kepada angora DPR, khususnya kelompok Banggar DPR. Selain Nazaruddin, Teddy menyebut nama Anggota Komisi III DPR yang menerima dana tersebut yakni Bambang Soesatyo (Partai Golkar), Aziz Syamsuddin (Partai Golkar), Desmond Mahesa (Partai Gerindra), dan Herman Heri (PDI Perjuangan).

Tak hanya Teddy, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin juga menuding para anggota dewan tersebut terlibat kasus dugaan korupsi simulator SIM Korlantas Polri. Namun, Nazaruddin hanya menyebut keterlibatan Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, dan Herman Hery. Menurut Nazaruddin, ketiga anggota DPR itu terlibat dalam kasus tersebut.

"Tadi saya diperiksa soal simulator, itu yang terlibat Aziz Syamsuddin, Herman Hery, dan Bambang Soesatyo," sebut dia di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Dia diperiksa sebagai saksi kasus ini untuk tersangka Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo. Namun, Nazaruddin tidak mengungkapkan lebih jauh soal tudingannya terhadap Aziz, Bambang, dan Herman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com