Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Akan Tindak Lanjuti soal Sengman

Kompas.com - 02/09/2013, 17:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto memastikan bahwa KPK akan menindaklanjuti kesaksian Ridwan Hakim dalam persidangan kasus dugaan suap impor daging sapi perihal sosok Sengman. Hanya, untuk saat ini, KPK masih fokus kepada pembuktian perkara suap impor daging sapi.

"Saya bisa yakinkan semua proses (di sidang) itu pasti dicatat. Nanti pasti akan ada klarifikasi sejauh mana ini berguna untuk ungkap kasus-kasus selanjutnya," kata Bambang di Jakarta, Senin (2/9/2013).

Dian Maharani Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap impor daging sapi, dengan terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis (19/8/2013), di Pengadilan Tipikor, Jakarta.


Bambang mengatakan, KPK saat ini masih fokus pada pembuktian penyuapan yang melibatkan para terdakwa, di antaranya Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah. Jika peran Sengman tidak ada dalam proses suap itu, kata dia, tidak perlu ada pemeriksaan terhadap Sengman.

"Kan kita lagi periksa membuktikan penyuapan. Pertanyaan saya apakah orang itu berkaitan dengan penyuapan? Fokus kita di suap-menyuap. Yang lain itu nanti kita lihat proses perkembangannya," ucap Bambang.

Meski demikian, Bambang menyarankan agar kesaksian tersebut disampaikan saat proses berita acara pemeriksaan (BAP) di hadapan penyidik, jangan hanya di persidangan. Dengan demikian, KPK dapat menindaklanjuti sebelum berkas dilimpahkan ke pengadilan.

"Saksi jangan main-main. Ketika Anda diperiksa sebagai saksi, kemukakan semuanya. Saya enggak tahu ada tidak (kesaksian soal Sengman) di berkas pemeriksaan," pungkas Bambang.

Seperti diberitakan, nama Sengman terungkap dalam rekaman sadapan pembicaraan antara Fathanah dan Ridwan yang diputar di persidangan. Kepada Ridwan, Fathanah mengaku bahwa uang Rp 40 miliar sudah dikirim melalui Sengman dan Hendra.

Ketika ditanya hakim siapa Sengman, sepengetahuan Ridwan, Sengman adalah utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ridwan juga menyebut bahwa hal itu sudah ada dalam BAP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com