Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertanian Tak Tahu Hubungan Ruhut dan Elizabeth

Kompas.com - 22/08/2013, 19:59 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono menjelaskan bahwa politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul pernah menyebut seseorang bernama Elizabeth sebagai importir daging. Suswono mengaku tak ingat kapan Ruhut menyebut nama Elizabeth itu.

"Dalam pertemuan apa saya sudah lupa, tapi saya masih ingat itu (Ruhut sebut nama Elizabeth)," ujar Suswono seusai bersaksi di sidang kasus suap impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Suswono juga tak dapat memastikan apakah Elizabeth yang disebut Ruhut sama dengan Elizabeth yang diketahuinya sebagai Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi). Dia pun mengaku tak tahu hubungan Ruhut dengan seseorang yang disebutnya Elizabeth. Pertemuannya dengan Ruhut, katanya, juga tak membicarakan permintaan kuota impor daging sapi.

"Saya sendiri waktu itu dalam kesempatan hanya pernah bertemu beliau (Ruhut) dan dia pernah nyebut-nyebut (Maria Elizabeth), cuma saya enggak terlalu ngeh nyebut nama Elizabeth. Tapi tidak ada pembicaraan soal permintaan kuota," terangnya.

Seperti diketahui, ketika ditanya hakim anggota Aswijon apakah pernah mendengar nama Maria Elizabeth sebelumnya, Suswono menjawab pernah mendengarnya dari Ruhut. "Namanya entah yang ini (Maria dari Aspidi) atau tidak. Tapi pernah dengar namanya sekali dari Ruhut anggota DPR," ujar Suswono saat bersaksi di persidangan.

Suswono mengaku pernah bertemu Maria di Hotel Aryadutha, Medan, Sumatra Utara pada 11 Januari 2012. Dia dikenalkan oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Saat itu, Maria mengaku sebagai Dewan Penasehat Aspidi.

Suswono mengatakan, Maria saat itu menyampaikan adanya krisis daging sapi di Indonesia. Namun, Suswono tidak sepakat dengan data yang disampaikan Maria. Selain itu, menurut Suswono, dalam pertemuan itu, Maria tidak menyampaikan keinginan penambahan kuota impor daging.

"Secara eksplisit dia tidak menyampaikan penambahan kuota," katanya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan di Medan, Maria yang juga Direktur Utama PT Indoguna. Utama diduga meyakinkan Suswono agar menambah jatah kuota impor daging sapi. Setelah pertemuan itu, Maria memberikan Rp 1 miliar pada Fathanah. Namun, Maria membantah kalau pemberian itu disebut berkaitan dengan upaya penambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna. Maria juga tersangka dalam kasus ini.

Dalam kasus ini, Fathanah bersama Luthfi didakwa menerima pemberian hadiah atau janji dari Juard dan Arya (Direktur PT Indoguna Utama) terkait kepengurusan kuota impor daging sapi untuk perusahaan tersebut Rp 1,3 miliar. Keduanya juga didakwa tindak pidana pencucian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com