Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Konvensi: Tak Ada Anak Emas!

Kompas.com - 21/08/2013, 17:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya rekam jejak, Komite Konvensi Demokrat juga mempertimbangkan asal daerah calon peserta. Seluruh aspek itu akan didiskusikan dalam rapat pleno yang dilakukan komite konvensi calon Presiden (capres) Partai Demokrat pada Rabu (21/8/2013).

"Kami mempertimbangkan berbagai aspek, ketokohan, rekam jejak, prestasi, karakter, integritas dan juga keterwakilan daerah-daerah," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Didi juga belum mau mengungkap calon-calon peserta yang tengah digodok komite konvensi. Menurutnya, nama-nama itu kerap berubah sehingga belum ada calon resmi peserta konvensi. Meski demikian, ia memastikan seluruh peserta konvensi mempunyai kesempatan yang sama.

"Tidak ada anak emas, semua peserta konvensi adalah equal kedudukannya," ucap anggota Komisi III DPR ini.

Ia mengungkapkan Partai Demokrat juga tak akan mengintervensi hasil keputusan Komite konvensi Partai Demokrat. Majelis Tinggi Partai Demokrat, lanjutnya, memberikan mandat penuh kepada Komite Konvensi untuk menyelenggarakan proses konvensi.

"Keterlibatan publik menjadi faktor utama dalam penentuan Capres terpilih melalui Konvensi Partai Demokrat," kata Didi.

Sebelumnya, Komite Konvensi sudah menerima 11 nama dari Majelis Tinggi Partai Demokrat. Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, membeberkan sembilan nama di antaranya yakni Marzuki Alie, Irman Gusman, Gita Wirjawan, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Endriartono Sutarto, Djoko Santoso, Chairul Tanjung, dan Pramono Edhie Wibowo.

Selain itu, komite juga sudah memilih 15 nama tambahan yang diundang ikut dalam konvensi. Beberapa di antaranya yakni Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, dan Ketua Umum ICMI Marwah Daud Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com