Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Bisa Dilakukan Indonesia untuk Bantu Akhiri Konflik Mesir

Kompas.com - 30/07/2013, 11:35 WIB
Ariane Meida

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Krisis politik Mesir dinilai disebabkan oleh kebuntuan dialog antara pihak-pihak yang bertikai. Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengatakan, negara lain bisa membantu Mesir untuk memecahkan kebuntuan itu, termasuk Indonesia. Menurutnya, ada tiga hal yang bisa dilakukan Pemerintah Indonesia untuk membantu mengakhiri konflik horizontal yang terjadi di Mesir.

"Pertama saya kira Indonesia bisa berperan untuk mendorong rekonsiliasi antara pihak-pihak yang berseberangan, terutama antara Ikhwanul Muslimin dan militer," ujarnya di sela Diskusi Darurat Hewan, di Kantor Change.org, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Kedua, lanjut Zuhairi, Indonesia dapat menularkan inspirasi mencapai Pancasila sebagai dasar filosofi berbangsa dan bernegara. Ia bercerita, sekitar tahun 1960-an, Presiden pertama RI, Soekarno, pernah berpidato di Al Azhar Mesir ketika memperoleh gelar doktor honoris causa. Dalam pidatonya, Soekarno secara khusus menyampaikan bagaimana pancasila menjadi common platform seluruh warga negara.

"Saat itu Pancasila sangat dikagumi oleh para ulama karena ini menjadi jalan tengah bagi kebuntuan sekularisme dan Islamisme," kata Zuhairi.

Namun, sayangnya, saat itu tidak terjadi semacam konsensus politik yang menjamin tersebarnya ideologi Pancasila di Mesir. Kini, lanjut Zuhairi, Indonesia bisa memberikan inspirasi tentang Pancasila pada Mesir dalam melewati proses transisi demokrasi.

Sementara itu, langkah ketiga yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan mendesak negara tersebut untuk ikut bergabung dengan kekuatan PBB, supaya ada kekuatan yang mampu mengakhiri kekerasan.

"Kekerasan yang terjadi di Mesir ini efek dari politisi kekerasan," ujar Zuhairi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com