Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sahur di Atas Kereta ala Jusuf Kalla

Kompas.com - 24/07/2013, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berada sekitar 5 jam di atas kereta tidak menghalangi mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla untuk menikmati menu sahurnya, Rabu (24/7/2013) dini hari. Dalam perjalanan kereta dari Pekalongan-Jakarta, JK, demikian Jusuf Kalla kerap dipanggil, menikmati nasi jamblang khas Cirebon.

Staf khusus JK, Egy Massadiah, menghidangkan nasi jamblang yang dibungkus dengan daun jati lengkap dengan semur daging, tempe goreng, telur dadar dengan sambelnya yang spesial di dalam kotak di depan mantan Ketua Umum Golkar itu.

"Wah enak ini makanannya, siapa yang siapkan?" tanya JK.

Yadi Jentak, asisten pribadi yang selalu setia mendampingi JK, mengatakan bahwa ada koleganya di Cirebon yang sudah menyiapkan dan mengantarkan makanan saat kereta berhenti di Cirebon dari Pekalongan.

JK berada di Pekalongan sekitar 10 jam untuk meninjau kesiapan stok darah PMI setempat menjelang Idul Fitri. Dia juga bertemu dan berbicara di depan para pengurus Dewan Mesjid Indonesia se-Jawa Tengah. Selain itu, sebelum meninggalkan Pekalongan, JK melakukan pertemuan khusus dengan tokoh terkemuka asal Pekalongan, Habib Lutfi Yahya.

Untuk mendampingi hidangan nasi jamblangnya, JK juga memesan segelas teh susu dari restoran kereta api. Di atas gerbong yang bercampur dengan penumpang lainnya, JK beserta rombongan pun asyik menyantap makan sahur.

Namun, sebelum makan, JK sempat mengingat penumpang lain yang ada di kereta. Dia pun meminta Yadi untuk membagikan nasi jamblang yang masih ada kepada penumpang lainnya.

"Yadi kau bagi-bagi kan juga penumpang lainnya yang mau sahur," ungkapnya kemudian.

Kontan, Yadi pun membagikan sisa paket nasi jamblang kepada sejumlah penumpang karena yang disiapkan oleh koleganya ternyata lumayan banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com