Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Politikus dan Teknokrat Versi Kalla

Kompas.com - 15/07/2013, 09:29 WIB
Suhartono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla mengungkapkan perbedaan antara politikus dan teknokrat. Hal itu disampaikannya di hadapan mahasiswa dan calon mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Minggu (14/7/2013).

"Politik yang menjadi dasar kegiatan politikus selalu identik dengan kekuasaan. Kehadiran demokrasi mengaturnya agar politik dijalankan dengan demokratis," kata Kalla, mengawali pemaparannya saat seorang mahasiswa menanyakan, mengapa politik lebih dominan daripada teknologi.

Dalam praktiknya, politik juga selalu menjadi ajang yang menarik media massa dan selalu menjadi sumber untuk memperebutkan kekuasan. Oleh karena itu, politik paling populer.

"Jadi, kalau orang politik atau politikus tengah bekerja, prosesnya selalu membuat ramai atau daya tarik tersendiri, apalagi mereka bekerja di lapangan, yang terlihat oleh publik sehari-hari. Intinya, belum ada hasilnya, tetapi politikus sudah ramai di publik," ujar Kalla, disambut tawa mahasiswa.

Berbeda dengan teknolog dan teknokrat yang bekerja untuk menghasilkan suatu teknologi atau temuan baru bagi kehidupan masa datang. "Mereka bekerja di laboratorium atau bengkel dan ruang penelitian secara diam-diam, yang juga adakalanya dan sering tidak diketahui oleh publik sama sekali. Namun, jika dia berhasil menemukan sesuatu yang besar dan penting serta bermanfaat bagi masyarakat, temuannya dan dia sendiri akan dicari-cari wartawan dan menjadi orang terkenal karena dipublikasikan," tambah Kalla.

Sekarang, lanjut Kalla, mahasiswa tinggal memilih profesi yang tepat dan relevan dengan bakatnya dan kemampuan serta talentanya. "Mau jadi politikus atau teknolog?" tanyanya.

Kalla sendiri menyatakan bersyukur karena dia sudah digariskan menjadi pengusaha karena lingkungan keluarganya yang memang pengusaha sejak di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagai pengusaha tentunya Kalla pernah memodali politikus dan para teknolog bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com