Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belajar dari Tragedi Mesir...

Kompas.com - 12/07/2013, 21:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk terus mengedepankan konsensus dasar dalam berdemokrasi. Rakyat, kata Dipo, harus belajar dari kudeta Presiden Mesir Muhammad Mursi oleh militer.

Menurut Dipo, seorang pemimpin semestinya tidak mentang-mentang. Walau terpilih secara demokratis dengan perolehan suara 52,49 persen, kata Dipo, kenyataannya Mursi lebih mementingkan partainya, bukan menjalankan agenda reformasi seperti yang dijanjikan ketika kampanye.

"Intinya kita harus merangkul semua kekuatan, golongan. Jangan mentang-mentang terpilih sebagai presiden, dia mementingkan partainya saja," kata Dipo di Jakarta, Jumat (12/7/2013), seperti dikutip Situs Sekretariat Kabinet.

Dipo berpendapat, menjalankan pemerintahan koalisi tidak semudah seperti yang kini terjadi di Indonesia. Dipo sependapat dengan pandangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa siapa pun yang ingin perubahan nantinya tetap harus mengedepankan empat pilar, yakni UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Sebelumnya, jika memang ingin dilakukan perubahan di Indonesia, Presiden berharap berlangsung secara damai dan demokratis. Di atas segalanya, perubahan bukan hanya keinginan sekelompok elite. Tidak juga hanya keinginan seorang, dua orang, tiga orang pemimpin. Tetapi, perubahan harus menjadi kehendak seluruh rakyat. Itu perubahan yang mesti kita jalankan di masa akan datang. Demikian kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com