BOGOR, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia dan Australia berpandangan bahwa masalah penyeludupan manusia ke Australia bukan hanya tanggung jawab Australia dan Indonesia. Semua pihak yang terkait juga harus ikut bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu.
"Semua pihak harus ikut bertanggung jawab dan melakukan tindakan konkret. Tidak adil kalau ini hanya dibebankan kepada Indonesia dan Australia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat jumpa pers seusai pertemuan Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/7/2013).
Pertemuan itu dihadiri jajaran pemerintahan kedua negara. Presiden didampingi para jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II. Sebelum pertemuan tersebut, Presiden SBY dan PM Australia Kevin Rudd menggelar pertemuan empat mata sekitar satu jam.
Presiden mengatakan, Indonesia dilintasi oleh ribuan imigran dari berbagai negara menuju Australia. Sebagian masuk secara ilegal lantaran luasnya wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia dan Australia, kata Presiden, harus terus mengelola masalah itu.
Untuk menyelesaikan, Kepala Negara berinisiatif mengumpulkan seluruh pemimpin negara asal imigran seperti Afganistan, Iran, dan Myanmar, serta negara transit, seperti Thailand dan Malaysia.
"Kita ingin negara-negara ini duduk bersama dan secara serius mencarikan solusi. Pertemuan yang akan datang sifatnya untuk aksi. Semua harus bertanggung jawab tidak boleh lepas tangan," pungkas SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.