Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2013, 22:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik jajaran pemerintah pusat serta pemerintah daerah Riau terkait kebakaran lahan di wilayah Riau. Kritikan itu disampaikan Presiden secara terbuka dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (24/6/2013) malam.

Presiden mengintruksikan kepada jajaran pemerintah pusat untuk tidak memberikan pernyataan yang tidak semestinya. Ia memberi contoh pernyataan sejumlah pejabat terkait adanya perusahaan Malaysia dan Singapura yang melakukan pembakaran lahan di Riau.

"Semestinya tidak disampaikan seperti itu. Di samping belum tentu sama satu sama lain, belum dicek juga kebenarannya. Ketika diungkap, maka akan menjadi persoalan. Ini juga yang menjadi konsern dari Singapura dan Malaysia karena ada pernyataan yang berbeda," kata Presiden.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyebut ada delapan perusahaan yang diduga melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan. Penyelidik dari Kementerian Lingkungan Hidup tengah melakukan penyelidikan.

Ketua Satuan Tugas Reducing Emissions from Deforestrarion and Forest Degradation Kuntoro Mangkusubroto mengungkapkan, berdasarkan analisis peta dan data hotspot yang ditumpahkan pada wilayah konsesi kebun sawit, titik-titik api di Riau di antaranya ada di kawasan konsensi Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)/April dan Perusahaan APP/Sinar Mas. Ke duanya berkantor pusat di Singapura.

Presiden juga menilai pemerintah provinsi Riau agak terlambat dalam antisipasi dan penanganan awal. Namun, setelah mengkritik, Presiden menyebut saat ini tidak perlu saling menyalahkan. Pemerintah pusat dan daerah harus segera mengatasi masalah kebarakan tersebut.

Presiden memutuskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil alih penanganan kebarakan tersebut. Pemda Riau tetap dilibatkan. Pemadaman hanya bisa dengan menjatuhkan air dari pesawat atau membuat hujan buatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kepala BNN Janji Miskinkan Bandar Narkoba dan Lemahkan Sumber Keuangannya

    Kepala BNN Janji Miskinkan Bandar Narkoba dan Lemahkan Sumber Keuangannya

    Nasional
    Alasan Dewas KPK Tak Bawa Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Firli ke Sidang Etik

    Alasan Dewas KPK Tak Bawa Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Firli ke Sidang Etik

    Nasional
    Ketika Prabowo Tertawa Pernah Difitnah Cekik dan Tampar Wakil Menteri...

    Ketika Prabowo Tertawa Pernah Difitnah Cekik dan Tampar Wakil Menteri...

    Nasional
    11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

    11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

    Nasional
    Prabowo: Kalau Ada Gagasan tapi Mau Joget, Enggak Boleh?

    Prabowo: Kalau Ada Gagasan tapi Mau Joget, Enggak Boleh?

    Nasional
    RI Harap Pengaktifan Pasal 99 Piagam PBB Tekan DK Ambil Tindakan untuk Gaza

    RI Harap Pengaktifan Pasal 99 Piagam PBB Tekan DK Ambil Tindakan untuk Gaza

    Nasional
    Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

    Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

    Nasional
    KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

    KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

    Nasional
    Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

    Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

    Nasional
    KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

    KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

    Nasional
    Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

    Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

    Nasional
    Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

    Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

    Nasional
    Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

    Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

    Nasional
    Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

    Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

    Nasional
    Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

    Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com