Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK DPR Akan Selidiki Kunjungan Tantowi ke Israel

Kompas.com - 13/06/2013, 19:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Kehormatan (BK) DPR, Ali Maschan Moesa, menyayangkan sikap anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya yang melakukan kunjungan ke Israel pada 27 Mei-1 Juni 2013. Menurut dia, Tantowi tak perlu melakukan hal-hal yang kemudian bisa menimbulkan pertanyaan besar. Ali mengungkapkan, BK DPR akan mencari tahu alasan Tantowi melakukan kunjungan ke Israel. Pasalnya, Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut.

"Karena itu, kita perlu tahu juga undangannya ke Israel tersebut atas nama apa, pribadi atau anggota Dewan," kata Ali, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Politisi PKB ini menegaskan, BK DPR tak tergesa-gesa menyimpulkan kunjungan itu melanggar kode etik atau sebaliknya. Pasalnya, dalam memutuskan atau memberikan sanksi, BK memerlukan aduan dari masyarakat untuk memperkuatnya. "Kalau ada pengaduan dari masyarakat akan lebih mudah sehingga BK bisa cepat menanganinya. Sebenarnya kalau dia (Tantowi) mau tahu Israel sangat mudah, lewat internet atau umrah lewat Palestina juga bisa," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Tantowi Yahya mengaku pergi ke Israel untuk memenuhi suatu undangan dari pemerintah setempat. Undangan itu berkaitan dengan penyampaian proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Tantowi menjelaskan, dirinya hadir atas undangan pribadi bersama beberapa perwakilan dari perguruan tinggi dan lembaga think tank di Indonesia.

Dalam kunjungan itu, rombongan dari Indonesia dipertemukan dengan sejumlah pihak, termasuk anggota parlemen, pemerintah, akademisi, dan perwakilan masyarakat Israel. Rombongan Indonesia juga menghadiri berbagai kegiatan seminar dan dialog. Di sana, Tantowi dikatakan ingin mengetahui proses perdamaian Israel dengan Palestina yang sedang berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com