Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audit Tahap II Hambalang, BPK Tunggu Kementerian PU

Kompas.com - 28/05/2013, 17:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahap II terkait proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, hingga saat ini belum selesai. Bagaimana perkembangan audit tersebut?

Ketua BPK Hadi Poernomo mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil penghitungan kerugian negara dalam konstruksi bangunan Hambalang oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Pasca-permintaan penghitungan kerugian negara dalam proyek Hambalang dari Komisi Pemberantasan Korupsi, kata Hadi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan PU pada 7 Februari 2013. Pihaknya meminta bantuan PU yang dinilai memiliki keahlian.

"Kami tidak boleh ikut campur kalau bukan ahlinya," kata Hadi saat jumpa pers di Kantor BPK, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Jumpa pers tersebut menyikapi pernyataan pihak KPK yang belum bisa menahan para tersangka Hambalang sampai diterimanya audit BPK. Hadi mengaku sudah menghubungi Menteri PU Djoko Kirmanto untuk menayakan perkembangan. Kementerian PU perlu waktu untuk menghitung dengan tepat. Setelah hasil PU diterima, kata dia, akan diolah dengan data yang dimiliki BPK.

"Kalau dari PU selesai, kami secepatnya menyimpulkan. Kalau sudah lengkap akan diumumkan hasilnya," kata Hadi.

Hingga saat ini, lanjut Hadi, pihaknya sudah meminta keterangan 83 orang dalam audit tahap II. Mereka berlatar belakang anggota dewan, eksekutif, dan pengusaha. Hadi belum mau mengungkap siapa saja mereka maupun ada tidaknya indikasi keterlibatan mereka lantaran adanya kode etik.

Seperti diberitakan, BPK telah menyerahkan audit Hambalang tahap I kepada DPR dan KPK. Dalam audit sampai 30 Oktober 2012 , BPK menemukan adanya indikasi kerugian negara mencapai Rp 243 ,66 miliar.

Dalam tahap II, audit difokuskan kepada penyusunan anggaran untuk Hambalang antara DPR dan pemerintah. Belum diketahui berapa total besaran kerugian negara dalam proyek Hambalang.

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com