Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Siapa Pun Ketumnya, Tak Mudah bagi Demokrat

Kompas.com - 28/05/2013, 13:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai Demokrat hingga saat ini masih menghadapi situasi yang tidak mudah meski Ketua Umum DPP dijabat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Anas, kenaikan elektabilitas Demokrat bergantung pada kinerja pemerintah.

"Sekarang memang situasinya tidak mudah bagi Partai Demokrat, siapa pun ketumnya. Elektabilitas Demokrat bisa naik kalau kepuasan publik kepada pemerintah juga naik," kata Anas melalui pesan singkat, Senin (28/5/2013).

Hal itu dikatakan Anas ketika dimintai tanggapan hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS). Elektabilitas Demokrat setelah dikendalikan SBY masih diangka 7,1 persen. Di atas Demokrat terdapat Partai Golkar sebesar 13,2 persen, PDI Perjuangan 12,7 persen, dan Partai Gerindra 7,3 persen.

Anas mengatakan, Demokrat masih punya senjata yang cukup ampuh untuk meningkatkan elektabilitas, yakni program bantuan langsung sementara tunai (BLSM). Program itu akan dilaksanakan jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan pemerintah.

"Kalau BLSM bisa dipersepsikan sebagai ketua Presiden SBY, sebagaimana dulu ada BLT (bantuan langsung tunai), Demokrat bisa naik elektabilitasnya," kata Anas.

Anas tak mau menjawab ketika ditanya apakah perlu dilakukan evaluasi kinerja SBY sebagai ketum jika melihat hasil survei CSIS. "Yang bisa jawab, yah Pak Wacik (Jero Wacik, Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat)," kata Anas.

Seperti diberitakan, pemerintah akan memberikan BLSM kepada 15,5 juta keluarga yang menjadi sasaran. Besarannya, Rp 150.000 per bulan dan diberikan melalui kantor pos. Lamanya waktu program belum ditentukan. Program tersebut masih dibahas pemerintah bersama DPR.

Parpol anggota koalisi pemerintah satu suara mendukung BLSM. Meski demikian, masih ada penolakan dari parpol di luar koalisi lantaran dianggap akan digunakan untuk pencitraan parpol pemerintah seperti ketika program BLT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com