JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat baru akan melihat efektifitas kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada Desember 2013. Partai Demokrat berpendapat terlalu dini untuk menilai efektifitas kepemimpinan SBY saat ini.
"Efek Pak SBY dilihat akhir tahun 2013. Apakah efeknya itu akan jauh lebih baik atau naik (sedikit)," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Ramadhan Pohan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Hal itu dikatakan Ramadhan saat dimintai tanggapan hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) bahwa elektabilitas Demokrat masih di angka 7,1 persen. Elektabilitas Demokrat kalah dengan Partai Golkar sebesar 13,2 persen, PDI Perjuangan 12,7 persen, dan Partai Gerindra 7,3 persen.
Ramadhan mengatakan, pihaknya tidak cemas atas hasil survei CSIS lantaran belum fokus ke kampanye untuk meningkatkan elektabilitas. Saat ini, kata dia, pihaknya masih sibuk mengurus penyusunan daftar calon anggota legislatif untuk pemilu 2014 .
Ramadhan meyakini elektabilitas Demokrat akan naik jika pada Desember nanti. Hanya saja, kata dia, masih menjadi pertanyaan apakah kenaikan tersebut bisa mencapai target, yakni 15 persen atau tidak.
Apa dasar keyakinan Anda bahwa elektabilitas Demokrat pasti naik? "Itu bagian dari strategi politik kita, apa yang sedang kita kerjakan. Ada strategi tertentu yang sudah dipegang anggota Parlemen, pengurus DPP, DPD, DPC, apa yang harus dilakukan. Efektifitasnya nanti dilihat. Kami masih optimistis. Sekarang sudah naik, cuma tidak signifikan. Tapi Desember nanti kami lihat," jawab Ramadhan.
Seperti diberitakan, elektabilitas Demokrat sempat melorot setelah para elit partai terjerat kasus korupsi. Apalagi, Demokrat sempat tersandera saat status hukum Anas Urbaningrum di Komisi Pemberantasan Korupsi menggantung. Saat itu, Anas masih menjabat Ketum Demokrat.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Anas lalu berhenti sebagai ketum. Hasil kongres luar biasa, SBY terpilih menggantikan posisi Anas. Namun, lantaran juga menjabat Presiden, SBY menunjuk Syarief Hasan sebagai ketua harian untuk menjalankan tugas ketum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.