Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urus Kuota Impor Daging, Fathanah Mengaku Utusan Luthfi

Kompas.com - 22/05/2013, 16:23 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengaku pernah didatangi seseorang yang mengaku bernama Ahmad Fathanah pada November 2012. Orang itu mengaku utusan Luthfi Hasan Ishaaq.

"Memang ada seseorang yang datang ke kantor saya, mengatasnamakan Ahmad Fathanah, sekitar November menjelang magrib. Memperkenalkan diri temannya dan utusan Ustaz Luthfi. Ya, sekiranya itu meminta bantuan penambahan impor daging," terang Syukur saat memberi kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Syukur dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi.

Ia menjelaskan, Fathanah datang setelah ia menolak permohonan PT Indoguna yang meminta penambahan kuota impor daging tahun 2012 sekitar 500 ton. Surat itu pun telah diteruskan ke Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen Kementan Ahmad Junaedi. Permintaan itu ditolak karena tak sesuai prosedur.

Syukur mengatakan, masalah kuota impor daging sudah ditetapkan dalam rapat koordinasi terbatas setingkat kementerian. Fathanah datang dan memaksa Syukur menerima surat itu.

"Saya katakan semua sudah ada aturan mainnya," kata Syukur.

Namun, Fathanah tetap memaksa dan meminta Syukur menerima surat itu. "Karena maksa, saya bawa saja. Tapi, saya tinggal di meja saja. Habis itu, dia (Fathanah) tidak pernah tanya lagi diproses atau tidak," terang Syukur.

Ia mengatakan sebelumnya pernah bertemu Fathanah seusai rapat anggaran Kementerian Pertanian di Hotel Santika. Namun, dia mengaku tak mengingat persis kapan pertemuan itu.

"Enggak sengaja ketemu beliau," ujarnya.

Kesaksian yang sama juga diungkapkan Sekretaris Menteri Pertanian Baran Wirawan. Baran mengaku pernah ditelepon seseorang yang mengaku Ahmad Fathanah dan menceritakan usahanya digagalkan Syukur. Namun, Baran mengaku tak menanggapi permintaan Fathanah itu karena di luar tugasnya.

"Tanggal 20 November 2012, dia (Fathanah) telepon saya menceritakan usaha dia digagalkan Pak Syukur. Dia minta saya hubungi Syukur untuk membantu," kata Baran yang juga hadir sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor.

Persidangan hari ini juga menghadirkan saksi lainnya, yakni Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen Kementan Ahmad Junaedi, Kepala Sub Direktortat di Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda, dan Kasubdit Sarana III di Kementan Ewin Sueb.

Baca juga:
Dari Kontrakan Rp 600.000, Darin Pindah ke Rumah Rp 6 Jutaan Per BulanRumah Darin Sudah Kosong Lebih dari Dua BulanSatpam: Pak Luthfi Panggil Darin 'Mamah'
KPK Bisa Panggil Paksa Darin Mumtazah
Ibu Darin Bantah Anaknya Punya Hubungan Khusus dengan Luthfi Hasan

Ditanya soal Darin Mumtazah, Luthfi Hanya Melirik
Terkait Kasus Luthfi Hasan, Siswi SMK Ini Belum Penuhi Panggilan KPK

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com