Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Akui Sempat Berbicara dengan Fathanah

Kompas.com - 20/05/2013, 19:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengakui dirinya sempat berbincang dengan Ahmad Fathanah di Bandara Soekarno-Hatta sebelum bertolak ke Medan, Sumatera Utara, pada 10 Januari 2013. Namun, Hidayat mengaku perbincangan itu hal yang biasa. Dia pun tidak tahu bahwa Fathanah ternyata hendak terbang ke Medan juga untuk mempertemukan direksi PT Indoguna dengan Menteri Pertanian Suswono.

"Jadi memang benar, di bandara itu, Pak Fathanah menyapa saya pakai bahasa yang saya familiar. Hal yang biasa dong kalau ada yang menyapa dan ngobrol," ujar Hidayat di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013).

Hidayat mengaku dirinya pun tak tahu kalau ternyata Fathanah hendak ke Medan. Ia mengatakan tidak pernah menanyakan motivasi Fathanah pergi ke Medan. "Saya tidak tanya soal itu. Lagi pula, kami tidak berangkat satu rombongan. Ketidaktahuan saya tentang Fathanah sama dengan ketidaktahuan saya kalau ada penyidik KPK di pesawat itu," ujar Hidayat.

Ketua Fraksi PKS di parlemen ini pun tak tahu-menahu soal adanya pertemuan di Hotel Arya Duta, Medan, antara Fathanah, Presiden PKS saat itu Luthfi Hasan Ishaaq, Menteri Pertanian Suswono, dan Direktur PT Indoguna Utama Elizabeth Liman pada 11 Januari. Ia mengaku ketika itu sedang bermain futsal. Seluruh petinggi PKS, kata Hidayat, utamanya datang ke Medan untuk mengikuti rangkaian kegiatan safari dakwah.

"Ternyata saat itu ada pertemuan Pak Luthfi dan Fathanah. Itu urusan mereka, kami tidak tahu," ucap Hidayat.

Pertemuan di Medan

Adanya pertemuan di Hotel Arya itu terungkap dalam kesaksian penyelidik KPK, Amir Arif, di persidangan. Arif mengaku diminta mengamati gerak-gerik Direktur PT Indoguna Utama Elizabeth Liman sejak dua minggu sebelum operasi tangkap tangan 29 Januari 2013. Amir sempat mengikuti Elizabeth saat dia akan berangkat ke pertemuan di Medan pada 10 Januari 2013.

"Itu 10 Januari. Maria Elizabeth Liman, yang saat itu diduga berencana melakukan penerbangan bersama ke Medan dengan LHI (Luthfi Hasan Ishaaq) dan Fathanah," kata Amir saat bersaksi dalam persidangan kasus dugan korupsi kuota impor daging sapi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Tampak di bandara, Elizabeth bersama dengan pengusaha Elda Devianne Adiningrat, Fathanah, dan petinggi PKS lainnya. Ketika itu, para petinggi PKS akan berangkat ke Medan untuk mengikuti program safari dakwah. Para petinggi PKS itu satu pesawat dengan Elizabeth, Elda, dan Fathanah.

"Elda di kelas bisnis, LHI, Hidayat, AF, dan Tifatul, dan Maria juga," tutur Amir.

Dia juga mengatakan, saat itu, Fathanah tampak saling mengenal dengan para petinggi PKS. Pada 11 Januari 2013, terjadi pertemuan di Hotel Arya Medan. Hadir dalam pertemuan itu, Fathanah, Luthfi, Menteri Pertanian Suswono, dan Elizabeth.

"Keesokan paginya, pukul 06.00 WIB, saya lihat Suswono datang ke Arya Duta Medan," ungkap Amir.

Mentan Suswono, saat diperiksa sebagai saksi, sebelumnya mengakui pertemuan di Medan itu. Menurut Suswono, pertemuan itu difasilitasi Luthfi. Dalam pertemuan yang berlangsung di kamar Luthfi tersebut, Elizabeth memaparkan data-data soal krisis daging. Menurut surat dakwaan Arya dan Juard, pertemuan itu direncanakan Luthfi dalam rangka mengupayakan penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama. Kini, baik Luthfi, Elizabeth, maupun Fathanah, berstatus sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com