Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Investigasi Kecelakaan di Freeport!

Kompas.com - 20/05/2013, 16:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan dilakukannya investigasi terkait kecelakaan di ruang pelatihan area tambang Big Gossan di PT Freeport Indonesia, Papua. Investigasi tersebut termasuk bagaimana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Freeport Indonesia.

Hal itu dikatakan Presiden seusai menerima laporan dari jajaran pemerintah terkait proses evakuasi para pekerja di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5/2013).

"Kita tahu perusahaan seperti Freeport memiliki sistem yang baik. Namun, karena terjadi musibah, kita akan laksanakan investigasi secara menyeluruh apa yang menyebabkan, apakah bencana alam, faktor teknologi, kelalaian petugas, dan sebagainya. Harus ketemu (penyebabnya)," kata Presiden.

Presiden mengatakan, awalnya Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar akan ke lokasi. Namun, kata dia, pihak Freeport di Tembaga Pura meminta agar para pejabat di Jakarta tidak datang terlebih dulu dengan alasan agar bisa fokus pada proses evakuasi.

"Tapi, saya akan tetap memerintahkan Menteri ESDM, Menakertrans, dan pejabat terkait untuk ke depan melihat secara utuh, mendiskusikan, menginvestigasi," kata Presiden.

Presiden juga menginstruksikan jajaran pemerintah untuk mengecek kembali K3 di seluruh perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang tambang. Seluruh perusahaan harus menjamin keselamatan pekerja. "Cek sekali lagi apakah semua dalam keadaan aman, kuat," kata dia.

Seperti diberitakan, korban tewas akibat runtuhnya batuan di terowongan Big Gossan sudah mencapai 11 orang. Sebanyak 10 orang berhasil diselamatkan. Diduga, sebanyak 17 pekerja lain masih terperangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com