Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fathanah dan Rany Berpakaian Dulu Sebelum Dibawa KPK

Kompas.com - 17/05/2013, 15:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkapkan kronologi tangkap tangan Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien, 29 Januari 2013, dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Saat ditangkap penyelidik, Fathanah, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi itu tengah bersama seorang mahasiswi bernama Maharany Suciyono di kamar Hotel Le Meridien Jakarta.

"Saya mendapat perintah dari KPK, diduga kuat Fathanah menerima uang dari terdakwa di Indoguna dan uangnya ada di mobil yang diparkir di basemen hotel," kata penyelidik KPK, Amir Arif, saat menjadi saksi bagi terdakwa Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi.

Amir menuturkan, setelah mendapatkan perintah untuk mengamankan Fathanah, dia bergerak menuju kamar nomor 1740, tempat Fathanah dan Maharany berada saat itu.

"Saya naik ke kamar, saya ketuk kamar," sambung Amir. Kemudian, lanjutnya, Fathanah tampak membuka pintu kamar. Saat itu, pintu hanya terbuka sedikit. "Lalu, kami sampaikan, kami dari KPK, kami akan amankan Pak Fathanah karena terima uang dari kuota impor," tutur Amir.

Melihat kedatangan penyelidik, menurut Amir, Fathanah agak mengulur-ngulur waktu dan menahan tim KPK masuk ke dalam kamar hotel. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong pintu hingga akhirnya penyidik KPK berhasil masuk ke dalam kamar.

Penyidik lalu mengamankan Fathanah, Maharany, serta barang bukti berupa uang Rp 10 juta dari dompet Maharany.

"Setelah mereka berdua berpakaian, kami bawa mereka ke KPK. Pak Fathanah dibawa ke basemen parkir dulu dan kami amankan mobilnya," tutur Amir.

Di basemen mobil, Fathanah diminta menunjukkan uang sekitar Rp 900 juta yang diduga baru dia dapat dari Direktur PT Indoguna Utama Arya Effendi dan Juard Effendi.

Diduga, Fathanah mulanya mendapatkan Rp 1 miliar dari Juard dan Arya. Namun, sebagian uang itu, senilai Rp 10 juta, diberikannya kepada Maharany di Hotel Le Meridien.

Maharany yang juga bersaksi dalam persidangan itu mengungkapkan kronologi senada. Gadis berambut panjang ini menuturkan, penyelidik KPK datang tak lama setelah azan Maghrib. Maharany mengaku tidak melihat persisnya ketika penyidik KPK membuka paksa pintu kamar. "Saya di kamar mandi," ujar Maharany.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com