JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat membuka data kehadiran para legislator disambut protes sejumlah anggota dewan. Beberapa anggota menilai dirinya sudah cukup rajin menghadiri rapat dan tak terima dianggap sebagai "pembolos".
"Setelah data dibuka ini, banyak orang ribut karena dianggap meninggalkan tugasnya. Orang-orang itu komplain. Saya juga termasuk yang kena marah," ujar Wakil Ketua BK Abdul Wahab Dalimunthe di Kompleks Parlemen, Rabu (15/5/2013).
Wahab mengatakan, sebagian besar anggota dewan itu protes lantaran menganggap media massa tidak menjelaskan alasan ketidakhadirannya mereka. Meski diprotes, Wahab mengaku pemberitaan tentang kehadiran anggota dewan ini membantu tugas BK dalam menjaga muruah DPR.
"Akhirnya, kami pun memberikan penjelasan bahwa ini sudah masuk tahun politik. Semua anggota dewan harus menjaga sikapnya," ucap politisi Partai Demokrat itu.
Wahab mengakui, anggota dewan yang tidak hadir dalam rapat paripurna tidak serta-merta malas. Pasalnya, sebagian besar anggota dewan yang tidak ikut rapat paripurna lebih disebabkan tugas-tugas kedinasan atau partai politik. Rencananya, BK akan membuka data absensi anggota dewan secara berkala setiap habis masa sidang.
Seperti diberitakan, BK akhirnya membuka data absensi anggota dewan. Hal ini menyusul desakan publik agar BK membuka data itu. Tingkat kehadiran anggota dewan ini dinilai penting untuk diketahui publik menjelang penetapan daftar caleg sementara (DCS).
Persoalan presensi anggota dewan kembali menjadi sorotan setelah politisi PDI Perjuangan Sukur Nababan kembali maju sebagai bakal calon anggota legislatif periode 2014-2019. Selama di DPR, Sukur sudah enam kali berturut-turut absen pada rapat apa pun di DPR. Surat panggilan dilayangkan BK DPR kepada Sukur pada Februari lalu, tetapi dia tidak hadir dengan alasan sakit.
Ketua DPR Marzuki Alie mengkritik wakil rakyat pembolos yang "ngotot" maju pada Pileg 2014. Marzuki menuding anggota dewan itu tak tahu malu.
Di dalam akun Twitter-nya, Marzuki juga mendapatkan banyak pertanyaan masyarakat tentang caleg pembolos itu. Marzuki menjelaskan bahwa di dalam setiap laporan Sekjen, presensi anggota dewan selalu penuh. Padahal, Marzuki mendapatkan kenyataan banyak anggota dewan yang mangkir pada setiap rapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.