Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Tokoh Bicara tentang Mahfud MD

Kompas.com - 12/05/2013, 18:58 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 56 tokoh nasional mengemukakan penilaian dan harapan pada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Dr Mahfud MD. Para tokoh itu menuangkan pandangan mereka dalam bentuk tulisan, yang kemudian dikemas dalam sebuah buku berjudul "Sahabat Bicara Mahfud MD" setebal 500 halaman.

Berbagai keputusan penting yang dihasilkan MK semasa kepemimpinan Mahfud MD, terobosannya yang penting dalam dunia hukum, kontroversi atas pernyataan-pernyataan Mahfud, hingga sosok dan pribadinya yang egaliter, berani, dan sederhana, dituangkan dalam kumpulan tulisan dari para sahabat tersebut.

Buku yang disunting oleh Prof Edy Suandi Hamid ini akan diluncurkan Senin (13/5/2013) di Mutiara Ballroom Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Sejumlah pimpinan lembaga negara dan tokoh-tokoh yang menyumbangkan tulisan akan hadir pada acara tersebut, di antaranya Syafii Ma'arif, Denny Indrayana, Akil Mochtar, Akbar Tandjung, Halim Alamsyah, Frans Magnis Suseno, dan lain-lain.

Selain dihadiri para tokoh dan sahabat, peluncuran buku "Sahabat Bicara Mahfud MD" ini juga akan menampilkan orasi kebangsaan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, monolog politik oleh Butet Kartarejasa, dan pembacaan puisi oleh Zawawi Imron.

Menurut Edy Suandi Hamid, buku ini disunting dan diluncurkan sebagai wujud apresiasi kepada Pak Mahfud MD atas dharma baktinya kepada bangsa dari rangkaian pengabdian dan jabatan selama ini. Tentu buku ini juga untuk menstimulus Mahfud MD, agar tetap meneruskan pengabdian pada bangsa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com